
BACAKORAN.CO - Beredar kabar, jika sebagai syarat penerima bansos harus wajib melakukan vasektomi dari pemerintah provinsi Jawa Barat.
Melihat beredarnya kabar ini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bicara dan membantah keras adanya kebijakan tersebut.
Ia menyebutkan bahwa program yang dijalankannya adalah bagian dari edukasi dan layanan Keluarga Berencana, bukan pemaksaan apalagi sebagai syarat penerima bansos.
"Tidak ada kebijakan Vasektomi! Tidak ada kebijakan itu bisa dilihat di media sosial saya," tegas Dedi Mulyadi ditemui di Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:Sejarah Baru dalam 2.000 Tahun, Kardinal Robert Prevost Jadi Paus Pertama dari AS
Dedi Mulyadi mencoba meluruskan jika program Vasektomi ini dimaksudkan bagian dari keluarga berencana.
Terutama untuk para suami yang sudah memiliki anak banyak untuk siap menerima bantuan sosial.
"Media sosial saya adalah pada penerima bantuan yang anaknya banyak diharapkan Berkeluarga Berencana. Kalau bisa malah pun laki-laki dan tidak hanya vasektomi saja kan ada yang lain, ada pengaman," tutur Dedi.
Dengan beredarnya kabar Vasektomi ini secara luas Dedi Mulyadi menjelaskan jika konteks pengendalian penduduk dan kesejahteraan keluarga melalui edukasi KB sangatlah penting.
BACA JUGA:Viral Video Dedi Mulyadi Jadi Jurus Orang Tua Agar Anak Nurut: Awas Nanti Dijemput Pak Gubernur!
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Berencana Kirim Siswa Kemayu di Jawa Barat ke Barak Militer: Biar Tegap
“Kami memberikan edukasi agar keluarga bisa merencanakan masa depan, bukan dengan paksaan, tapi dengan pengetahuan,” ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeluarkan usulan yang bikin heboh wajib KB vasektomi untuk penerima bantuan sosial (bansos).
Menurut Dedi, kebijakan ini bertujuan supaya keluarga prasejahtera berhenti punya anak kalau memang nggak sanggup menafkahi.