Air Tak Mengalir, Dewan Panggil Managemen PDAM Tirta Prabujaya, Rekomendasikan Air Bersih Gratis

RDP antara Komisi II DPRD Prabumulih dan PDAM Tirta Prabujaya. (foto : prabu pos)--
BACAKORAN.CO -- Dampak kerusakan 2 pompa air di intake PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih, Sumatera Selatan yang berada di Sungai Lematang, Tanjung Dalam mulai menimbulkan keresahan di masyarakat pelanggan perusahaan air bersih itu.
Pelanggan yang berada di sekitar Sukajadi, Taman Murni, Walikota dan Tugu Jogya mengeluhkan tekanan air yang berkurang sehingga tidak maksiml mendapatkan air bahkan ada yang tidak mengalir samasekali.
Keresahan itu langsung direspon DPRD Kota Prabumulih. Selasa (17/6) Komisi 2 DPRD Prabumuih memanggil managemen PDAM guna mendengarkan secara langsung mengenai penyebab air bersih tak mengalir ke rumah warga serta solusi dari managemen PDAM Tirta Prabujaya.
Rapat dengar pendapat antara yang managemen PDAM Tirta Prabujaya dan DPRD Kota Prabumulih itu digelar di ruang Komisi II DPRD dan di pimpin Sekretaris Komisi II, Welizar SE.
BACA JUGA:3 Minggu Kedepan Layanan Air Bersih PDAM Tirta Prabujaya Prabumulih Terganggu, Alasannya Pompa Rusak
BACA JUGA:Deni Victoria: Ini Hak Masyarakat, Desak PDAM Tirta Prabujaya Carikan Solusi
Sementara itu, managemen PDAM Tirta Prabujaya diwakili Kasubbag Trandis Iwan Afrizal, Kasubbag Perawatan Ardani Tanjung, dan Kasubbag Pembukuan Iwan Aprizal.
Setelah mendengar penjelasan pihak PDAM Tirta Prabujaya, sekretaris Komisi 2 DPRD Prabumulih, Welizar SE mengatakan bahwa ada enam rekomendasi dari Komisi II untuk PDAM Tirta Prabujaya.
Salah-satu rekomendasi utama adalah perlunya distribusi air bersih secara gratis menggunakan tangki air kepada warga terdampak, khususnya pelanggan PDAM yang wilayahnya benar-benar tidak mendapat pasokan air selama gangguan berlangsung.
"Kami meminta PDAM segera berkoordinasi dengan Dirut PDAM Tirta Prabujaya agar pelayanan tangki gratis ini bisa berjalan efektif, warga sudah terlalu lama kesulitan air bersih," tegas Welizar SE di hadapan perwakilan manajemen PDAM.
BACA JUGA:Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Tel Aviv: Awal Babak Baru Ketegangan dengan Israel?
BACA JUGA:Detik-Detik Ledakan di SPBU Lhokseumawe, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Lebih lanjut, Komisi II DPRD juga meminta PDAM untuk segera melakukan langkah-langkah antisipatif terkait sistem kelistrikan yang digunakan untuk operasional pompa air.
Menurut Welizar, gangguan suplai listrik yang menyebabkan pompa tidak berfungsi normal harus diantisipasi dengan sistem cadangan atau backup, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Komisi II juga merekomendasikan penggantian pompa air yang rusak dengan unit baru. Pasalnya, pompa-pompa yang saat ini digunakan sudah berumur lebih dari lima tahun dan dianggap tidak layak lagi untuk mendukung kebutuhan air bersih warga Prabumulih yang terus meningkat.
"Selain itu, PDAM harus menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan gangguan teknis agar bisa cepat tanggap. Jangan sampai ketika ada masalah, responnya lambat dan menimbulkan keresahan publik," tambahnya.