
BACAKORAN.CO - Viral video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terlibat perdebatan dengan seorang remaja mengenai aturan larangan yang dibuatnya soal acara wisuda di sekolah.
Awalnya, Gubernur Jawa Barat itu mengundang warga Kabupaten Bekasi yang terkena penertiban rumah yang berada di atas kali.
Dalam pertemuan itu, hadir juga seorang remaja yang mengkritik kebijakan baru Dedi Mulyadi mengenai penggusuran rumah urang tuanya tanpa adanya surat pemberitahuan.
"Saya waktu itu bikin video tiktok itu kan, caption-nya bukan untuk kerohiman atau apapun, tapi cuma minta keadilan," kata gadis remaja tersebut dengan lugas.
BACA JUGA:Hebat! Baru 16 Tahun, Clara Suryapranata Koleksi 3 Trofi Juara, Trofi Terbarunya dari Vietnam
BACA JUGA:Anti Pusing, 4 Parfum Fresh Pria Wangi Enak dan Tahan Lama, Banjir Keringat Tambah Harum
Lantas Dedi pun mempertanyakan seperti apa keadilan yang diminta, kemudian dijawab remaja itu dengan tidak adanya musyawarah saat sebelum penggusuran.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa remaja itu bersama keluarganya tinggal di lahan yang bukan tidak diperbolehkan menjadi tempat tinggal.
"Saya tanya, kalau anda tinggal di lahan orang, bayar ga?,"tanya KDM yang dijawab 'bayar' oleh si remaja putri tersebut.
Lalu, dalam diskusi lain, ia juga turut bertanya soal kritikan remaja itu mengenai kebijakan larangan adanya perpisahan atau wisuda di sekolah yang dinilai membebankan orang tua.
"Gini pak, kalau sekolah tanpa wisuda kan semua orang nggak mampu ya, banyak rakyat miskin-" ucap sang remaja.
"Iya sudah hidup susah, tinggal di bantaran kali tapi mau gaya-gayaan ada wisuda sekolah," potong dedi Mulyadi.
"Lebih tepatnya nggak gitu sih, Pak. Ini kan biar adil, semua murid bisa merasakan perpisahan wisuda," jawab remaja yang mengaku sudah lulus sekolah dan hendak lanjut ke perguruan tinggi itu.