Oleh karena itu, autopsi dan tes DNA dilakukan untuk mengidentifikasi korban, dengan membandingkan sampel dari keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.
Walaupun hasil tes DNA belum keluar, AKP Sayeed Ahmad Aidid, Kasat Reskrim Polres Palopo, mengizinkan keluarga untuk membawa kerangka tersebut karena ciri fisik korban cocok dengan temuan kerangka.
“Kami mengizinkan pihak keluarga Feni untuk mengambil kerangka manusia yang ditemukan tersebut meskipun belum ada hasil pemeriksaan DNA yang keluar,” kata Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayeed Ahmad Aidid.
Penyerahan jenazah Feni Ere dilakukan di RSUD Sawerigading Palopo pada 20 Februari 2025, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-28.
BACA JUGA:Polisi Kok Gini? Si Anto Polda Jateng Lagi-Lagi Viral Gara-Gara Klarifikasi Sukatani
Tangis keluarga meledak saat peti berisi kerangka Feni Ere tiba di rumah duka.
Ratusan pelayat mengiringi kepulangan jenazah tersebut.
Polisi terus menyelidiki kasus hilangnya Feni Ere, mencari tahu penyebab dan pelaku di balik tragedi ini.
Sebelumnya nama Feni Ere belakangan ini jadi perbincangan di platform media sosial pada sabtu, 22 februari 2025.
BACA JUGA:Geger! PT Sanken Indonesia Tutup, 459 Karyawan Terancam PHK dan Tuntut Ganti Rugi 60 Kali Gaji
Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil ditemukan tewas setelah menghilang selama satu tahun.
Kejadian ini memunculkan dugaan bahwa Feni menjadi korban pembunuhan.
Jenazah Feni ditemukan pada tanggal 7 Februari 2025 di KM 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Battang Barat, Palopo.
Kondisinya sangat memprihatinkan, dengan tubuh yang hanya tersisa kerangka.