bacakoran.co

Sahabat Ungkap Feni Ere Sempat Meminta Makan Durian Sehari Sebelum Menghilang!

Feni Ere sempat minta makan durian kepada sahabatnya sehari sebelum menghilang. --Tribunnews.com

BACAKORAN.CO - Polisi menerima laporan kehilangan Feni Ere, sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan.  

Keluarga melaporkan kehilangannya setelah Feni tidak pulang ke rumah pada Kamis, 25 Januari 2024.

Diketahui, Feni tinggal sendirian dirumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Palopo, Sulawesi Selatan.

Sedangkan, orang tua Feni tinggal di Kabupaten Luwu Utara, jauh dari rumah Feni di Palopo.

BACA JUGA:Buntut Lagu 'Bayar Bayar Bayar', 6 Polisi Diperiksa! Ini Fakta Terbarunya

BACA JUGA:Judi Sabung Ayam Makin Meresahkan Warga Desa, Sore Hari Polisi Gerebek Lokasi di Desa Air Beliti

Sebelum hilang, Feni sempat mengunjungi Malili, Luwu Timur, selama tiga hari.

Feni Ere pulang kerumahnya di Palopo pada Rabu (24/2/2024), dan sempat memberikan kabar bahwa dirinya pulang sore itu. 

Kekhawatiran ayahnya, Parman memuncak pada Kamis (25/1/2024) ketika ia tak lagi menerima kabar dari Feni.  

Tanpa menunggu lama, ia langsung berangkat ke Palopo menuju rumah putrinya.

BACA JUGA:Dihadiri 1 Juta Pelayat, Pemakaman Nasrallah Jadi yang Terbesar dalam Sejarah Lebanon!

BACA JUGA:Siapa Pacar Feni Ere? Kerangka Wanita Sales Mobil di Palopo Memicu Kecurigaan Pada Sang Kekasih, ini Profilnya

“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah. Banyak darah di kamarnya," kata Parman, dikutip bacakoran.co dari tribunnews.com, Senin (24/2/2025). 

Menurut keterangan seorang teman kerja korban yang enggan disebutkan namanya, Feni menghabiskan waktu minum kopi bersama beberapa rekannya di sebuah warung di Palopo pada malam hari, Rabu, (24/1/2024).

Sahabat Ungkap Feni Ere Sempat Meminta Makan Durian Sehari Sebelum Menghilang!

Ayu

Ayu


bacakoran.co - polisi menerima laporan kehilangan feni ere, sales mobil di palopo, sulawesi selatan.  

keluarga melaporkan kehilangannya setelah feni tidak pulang ke rumah pada kamis, 25 januari 2024.

diketahui, feni tinggal sendirian dirumahnya di jalan pongsimpin, kelurahan mungkajang, palopo, sulawesi selatan.

sedangkan, orang tua feni tinggal di kabupaten luwu utara, jauh dari rumah feni di palopo.

sebelum hilang, feni sempat mengunjungi malili, luwu timur, selama tiga hari.

feni ere pulang kerumahnya di palopo pada rabu (24/2/2024), dan sempat memberikan kabar bahwa dirinya pulang sore itu. 

kekhawatiran ayahnya, parman memuncak pada kamis (25/1/2024) ketika ia tak lagi menerima kabar dari feni.  

tanpa menunggu lama, ia langsung berangkat ke palopo menuju rumah putrinya.

“saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. pintu saya dobrak, feni tidak ada di rumah. banyak darah di kamarnya," kata parman, dikutip dari tribunnews.com, senin (24/2/2025). 

menurut keterangan seorang teman kerja korban yang enggan disebutkan namanya, feni menghabiskan waktu minum kopi bersama beberapa rekannya di sebuah warung di palopo pada malam hari, rabu, (24/1/2024).

saat itu, anehnya feni ere mendadak minta makan durian. 

"dia itu tidak suka durian, tiba-tiba minta durian," kata teman feni tersebut.

setelah makan durian, teman-teman feni mengajaknya pulang, tetapi ia menolak.

"itu sekitar jam 23.00 dia nggak mau pulang," ujar teman feni itu. 

setelah dibujuk, teman-temannya mengantar feni pulang dengan mobil.

pembunuhan feni ere (28) di palopo telah menyita perhatian publik.  

baik kronologi pembunuhan maupun penemuan kerangka korban masih menjadi misteri yang tengah diselidiki polres palopo.

hingga saat ini, pihak berwajib belum berhasil mengungkap pelaku pembunuhan feni ere.

sebelumnya nama feni ere belakangan ini jadi perbincangan di platform pada sabtu, 22 februari 2025. 

feni ere yang bekerja sebagai sales mobil ditemukan  setelah menghilang selama satu tahun.

kejadian ini memunculkan dugaan bahwa feni menjadi korban pembunuhan.

jenazah feni ditemukan pada tanggal 7 februari 2025 di km 35, kelurahan battang barat, kecamatan battang barat, . 

kondisinya sangat memprihatinkan, dengan tubuh yang hanya tersisa kerangka. 

setelah dilakukan tes dna hasilnya mengonfirmasi bahwa kerangka tersebut adalah feni ere yang telah dinyatakan hilang sejak 18 januari 2024. 

rencananya  feni akan dimakamkan di kampung halaman neneknya di pantilang, kecamatan bastem utara, kabupaten luwu, pada tanggal 22 februari 2025.

sebelum hilang, feni sempat mengabari orang tuanya bahwa ia kembali ke palopo setelah berkunjung ke maili, luwu timur selama tiga hari. 

namun, saat ayahnya parman, mengunjungi rumah feni ia mendapati pintu rumah rusak dan posisi kunci berubah. 

"kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," kata parman.

ketika masuk ke dalam parman menemukan bercak darah di kamar feni yang menambah kekhawatirannya. 

parman pun melaporkan kejadian tersebut kepada polisi pada 26 januari 2024, tetapi penyelidikan awal tampak tidak membuahkan hasil signifikan.

4 kejanggalan temuan mencurigakan

terdapat beberapa temuan mencurigakan di balik kematian feni yang masih menjadi misteri:

1. kondisi pintu dan kunci rumah 

sebelum hilang posisi kunci rumah feni berpindah dan gagang pintu dalam keadaan rusak. 

"kan kalau rumah ta' toh ditahu ji kuncinya dimana. nah itu (kunci) pindah tempat mi sedikit. sama ada rusak sedikit itu besi-besinya (gagang pintu)," tutur parman.

hal ini menimbulkan kecurigaan adanya tindakan kekerasan atau pencurian.

2. bercak darah di kamar 

parman menemukan bercak darah di lantai dan kasur kamar feni. 

keberadaan darah ini masih belum dapat dijelaskan hingga saat ini, meskipun keluarga menduga feni mengalami kekerasan sebelum menghilang.

3. barang-barang berharga masih utuh 

meski mobil feni hilang, barang-barang berharga seperti handphone dan emas tetap ada di tempatnya. 

mobil tersebut kemudian ditemukan di kecamatan manggala, kota makassar pada juli 2024.

4. penyelidikan polisi kasus feni ere

polda sulawesi selatan kini tengah mendalami penyebab kematian feni yang diduga mengalami kekerasan. 

ahli forensik polda sulsel, denny matius, mengungkapkan bahwa hasil autopsi akan menjadi kunci dalam mengungkap penyebab kematian feni. 

"sudah 10 orang lebih, iya 10 orang," ungkap kasat reskrim polres palopo akp sayed ahmad dikutip dari detiksulsel.

kasus ini masih menjadi misteri hingga saat ini, dan pihak keluarga berharap agar pelaku dapat segera ditemukan dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

Tag
Share