
Nantinya program ini juga akan melibatkan masyarakat, tokoh agama, majelis ta'lim dan stakeholder kemudian membangun dialog dan kesadaran.
BACA JUGA:Relokasi Pedagang Pasar Jangan Timbulkan Masalah Baru, Sampa dan Parkir Harus Jadi Perhatian
Pramono Anung membuat program 'Manggarai Berselawat' dengan alasan dikarena mayoritas warga Manggarai, kata dia, adalah muslim, rajin salat.
"Nah ini kita luruskan bersama-sama, dengan pendekatan keagamaan," ungkapnya.
Dimulai di wilayah Manggarai, program ini juga akan diberlakukan di wilayah lain.
Sebelumnya rencana untuk mengirim siswa bermasalah ke Barak Militer dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sepertinya bukan hanya omong kosong.
Pasalnya, pada 1 Mei 2025, Dedi Mulyadi benar-benar mengirimkan siswa bermasalah tersebut ke Barak Militer.
Seperti yang video yang ia upload di tiktoknya sendiri, yang memperlihatkan dirinya mengatakan jika anak-anak yang bermasalah tersebut siap berangkat.
"Ya ini siswa-siswi sudah masuk ke mobil resimen 1 Kostrad. Ya, mereka akan mengikuti pendidikan dan rata-rata adalah tawuran, merokok, bahkan ada yang makai narkoba" ungkapnya dalam video tersebut, dilihat Bacakoran.co dari akun tiktok @dedimulyadiofficial, Jum'at (2/5/2025).
BACA JUGA:Prabowo Subianto Akui Setuju Perampasan Aset Koruptor, Warganet: Tinggal Tunggu Buktinya!
Dedi resmi kirimkan pelajar 'bermasalah' di Kabupaten Purwakarta ke barak militer TNI AD tepatnya di Resimen Artileri Medan (Armed) 1/Sthira Yudha Kostrad di hari ini, Kamis, 1 Mei 2025.
Orang tua pun datang untuk mendampingi hari pertama pendidikan yang dilakukan pelajar kota Tasbih ini selama kurang lebih enam bulan.
"Ya hari ini saya bersama orang tua yang hari ini, anak-anaknya masuk ke Barak resimen Armed 1 ya, Sthira Yudha.
Dedi Mulyadi pun berdialog dengan salah satu orang tua pelajar kelas IX yang diketahui terlibat tawuran hingga menelan korban luka berat.