bacakoran.co

Viral! Gegara Tak Bayar LKS, Pelajar MTs di Kubu Raya Divideokan Guru dan Diancam Turun Kelas

Siswa MTs Kubu Raya direkam menangis oleh guru karena belum bayar LKS Rp350 ribu/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

BACAKORAN.CO - Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, viral ketika sedang menangis di dalam kelas yang direkam oleh seorang oknum guru. 

Kejadian ini memicu kecaman publik karena siswa tersebut diduga direkam oleh guru akibat belum membayar Lembar Kerja Siswa (LKS) senilai Rp350.000.

Video yang menunjukkan siswa menangis saat pembagian rapor langsung menyita perhatian publik. 

Sang ibu, Penikasih, mengaku mendapatkan video tersebut lewat WhatsApp dari salah satu oknum guru disertai pesan yang menyatakan bahwa anaknya akan diturunkan ke kelas 8 karena belum mengambil rapor dan belum membayar LKS.

BACA JUGA:Viral, Siswi MTS di Labusel Ini Berhenti Sekolah Gegara Ditagih Utang Dana Rekreasi Meski Tak Ikut Kegiatan

BACA JUGA:GILA! Skandal Pungutan Ilegal MTs Negeri 1 Serang Paksa Siswa Bayar Rp1,78 Juta atau Kelulusan Dibatalkan

“Saya merasa sangat dihina. Anak saya direkam menangis dan dikirim ke saya, lalu dikatakan akan diturunkan kelas karena belum ambil rapor,” tutur Penikasih seperti dilansir Bacakoran.co dari SuaraKalbar.co.id.

Penikasih menjelaskan bahwa ia dan suami tidak hadir saat jadwal pengambilan rapor pada 20 Juni 2025 karena belum mampu membayar uang LKS. 

Mereka khawatir tidak diizinkan mengambil rapor jika datang tanpa pelunasan. 

Namun, pada 18 Juli 2025, mereka datang ke sekolah untuk mengambil rapor. Sayangnya, justru pada saat itulah video viral bermula.

BACA JUGA:Viral Video Aksi Ibu Kantin MTs Buang Dagangan Siswa, Bikin Netizen Naik Pitam!

BACA JUGA:Miris! Seorang Siswa MTS di Blitar Tewas Usai Dilempar Sebilah Kayu Berpaku Oleh Gurunya

Tak sedikit netizen yang menyayangkan tindakan guru yang merekam anak didik dalam keadaan tertekan dan menyebarkannya ke orang tua murid.

"Mantap pak bupati,, memalukan anak didik tidak lah etis."

Viral! Gegara Tak Bayar LKS, Pelajar MTs di Kubu Raya Divideokan Guru dan Diancam Turun Kelas

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - seorang siswa madrasah tsanawiyah () di kabupaten kubu raya, kalimantan barat, viral ketika sedang menangis di dalam kelas yang direkam oleh seorang oknum guru. 

kejadian ini memicu kecaman publik karena siswa tersebut diduga direkam oleh akibat belum membayar lembar kerja siswa () senilai rp350.000.

video yang menunjukkan siswa menangis saat pembagian rapor langsung menyita perhatian publik. 

sang ibu, penikasih, mengaku mendapatkan video tersebut lewat whatsapp dari salah satu oknum guru disertai pesan yang menyatakan bahwa anaknya akan diturunkan ke kelas 8 karena belum mengambil rapor dan belum membayar lks.

“saya merasa sangat dihina. anak saya direkam menangis dan dikirim ke saya, lalu dikatakan akan diturunkan kelas karena belum ambil rapor,” tutur penikasih seperti dilansir bacakoran.co dari suarakalbar.co.id.

penikasih menjelaskan bahwa ia dan suami tidak hadir saat jadwal pengambilan rapor pada 20 juni 2025 karena belum mampu membayar uang lks. 

mereka khawatir tidak diizinkan mengambil rapor jika datang tanpa pelunasan. 

namun, pada 18 juli 2025, mereka datang ke sekolah untuk mengambil rapor. sayangnya, justru pada saat itulah video viral bermula.

tak sedikit netizen yang menyayangkan tindakan guru yang merekam anak didik dalam keadaan tertekan dan menyebarkannya ke orang tua murid.

"mantap pak bupati,, memalukan anak didik tidak lah etis."

"nenek2 dikasih hp..gk jelas banget..murid kok dibuli."

"ya allah tega banget seorang guru yang patutnya di guguh dan ditiru."

"sekarang pendidik bisa membully ya... ngeriiii."

"walau nunggak juga gak boleh gitu... gak boleh nahan raport.. apalagi videokan."

banyak yang menilai tindakan guru tersebut sebagai bentuk pelecehan psikologis yang dapat berdampak jangka panjang terhadap mental siswa. 

selain itu, ancaman menurunkan kelas karena urusan administrasi dinilai tidak beralasan dan mencederai prinsip pendidikan yang berorientasi pada pembinaan.

klarifikasi pihak sekolah

menanggapi polemik ini, kepala mts kubu raya, rohana, membantah tuduhan yang beredar dan menegaskan bahwa berita di media sosial tidak benar. 

ia mengungkapkan bahwa rapor sudah diambil oleh orang tua siswa pada 18 juli, dan isu video baru muncul setelah itu.

“kami menyatakan bahwa berita itu tidak benar,” ujar rohana pada selasa (22/7/2025).

sementara itu, wali kelas siswa tersebut, yanti, juga membantah bahwa telah terjadi penahanan rapor. 

namun, ia enggan menjelaskan lebih jauh mengenai ancaman turun kelas dan perekaman video, dengan alasan sedang ada kegiatan.

“besok saja datang ke sekolah,” ujar yanti singkat.

Tag
Share