
BACAKORAN.CO - Program yang diberikan oleh Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat tengah dijalankan untuk siswa bermasalah.
Gubernur DKI Pramono Anung juga ikut mengeluarkan program untuk atasi kenakalan tersebut tapi dengan cara yang berbeda.
Gubernur DKI Jakarta tersebut lebih memilih pendekatan yang lebih persuasif dengan berbasiskan komunitas, terkhususnya dalam menangani siswa yang sering tawuran.
Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik DKI, Chico Hakim, mengatakan jika pihaknya lebih memilih mengaktifkan balai rakyat, GOR, taman, sampai perpustakaan.
BACA JUGA:Ngga Setuju, Warga Bekasi Laporkan Kang Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Terkait Program Kirim ke Barak!
Hal ini merupakan upaya agar menjadi ruang ekspresi positif bagi kalangan remaja tersebut.
"Kita tahu salah satu penyebab utama dari kenakalan anak atau remaja karena energi anak atau remaja tidak dapat tersalurkan di kegiatan positif karena keterbatasan ruang," ujar Chico saat dihubungi, dikutip Bacakoran.co dari CNN Indonesia, Kamis (15/5/2025).
Dalam program yang akan ingat ini diharapkan bisa membina dan menyediakan ruang dan aktivitas yang lebih produktif.
Tapi, Chico juga dengan tegas mengatakan jika remaja atau siswa tersebut melakukan tingkah yang mengarah ke tindak pidana, pihaknya akan memproses secara hukum.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Berencana Kirim Siswa Kemayu di Jawa Barat ke Barak Militer: Biar Tegap
Salah satu program pendekatan sosial tersebut adalah 'Manggarai Berselawat' untuk mengatasi banyaknya tawuran yang masih sering terjadi di kawasan ini.
Kemudian program ini dibuat untuk membidik anak-anak muda yang kerap terlibat bentrok dengan pendekatan keagamaan dan kultural.
"Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Duduk bareng, kita cari tahu apa akar masalahnya. Nggak bisa hanya menyalahkan saja," kata Pram di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025).