
Diketahui, Ahok juga akan memebeberkan bukti rekaman serta notulen yang terjadi ketika rapat saat ia menjabat di Pertamina dan akan memutarkan rekaman tersebut di perisdangan.
"Saya siap dan senang membantu di perisdangan, semua rekaman rapat itu diputar akan saya putar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang (membuat) saya marah-marah di dalam," ungkap Ahok, dikutip dari kanal YouTube Narasi, Sabtu (1/3/2025).
Namun, ketika ia menjabat, Ahok mengaku bahwa dirinya tidak bisa membongkar rekaman karena mendapat tekanan dan hal itu juga termasuk rahasia perusahaan.
"Dulu mereka neken saya, gak boleh ngomong ke media karena ini rahasia perusahaan. Oke, saya mesti nurutin," ungkap Ahok, dikutip dari Tribun News.
BACA JUGA:Bulan Puasa Telah Tiba, Lebaran Siap Menyapa, Cara Bikin Mudik Nyaman Ini Layak Dicoba
Oleh karena itu, Ahok berencana akan membongkar rekaman isi rapat Pertamina saat sidang, sebab saat ini ia sudah menjadi eks Komisaris Utama perusahaan tersebut.
"Saya harap kalau naik sidang, nanti semua rapat itu suara-suaranya akan diperdengarkan di sidang," imbuh Ahok.
Sementara itu, Kejagung memberikan kemungkinan memeriksa Ahok untuk dimintai keterangan terkait korupsi tata kelola minyak dan produk kilang Pertamina.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Drama Korea Tentang Time Travel yang Diluar Nalar Tapi Seru Banget, Wajib Nonton!
BACA JUGA:Fuji dan Verrell Bramasta Diisukan Makin Lengket, Ini Jawabannya Tentang Pernikahan
Untuk itu, Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar bersedia mengerahkan pihaknya untuk meninjau seluruh pihak terkait kasus tersebut.
Namun, sejauh ini, telah ditetapkan sembilan tersangka kasus korupsi tersebut; diantaranya enam tersangka petinggi Pertamina dan tiga pihak swasta.
Korupsi ini juga melibatkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
Adanya kasus ini mengakibatkan kerugian sebesar Rp193,7 triliun selama tahun 2023.