bacakoran.co

Tetap Sehat Saat Idul Adha 2025: Ini Tips Masak Daging Kurban yang Aman Menurut Dokter

Tetap sehat saat Idul Adha 2025, ini tips masak daging kurban yang aman menurut dokter-Ilustrasi -

BACAKORAN.CO - Idul Adha 2025 akan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025, sesuai ketetapan Kementerian Agama RI.

Selain menjadi momen penuh makna dalam berkurban dan berbagi, Idul Adha juga identik dengan olahan daging sapi, kambing, dan domba.

Namun, di balik kelezatan hidangan khas kurban, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama jika cara memasaknya tidak tepat.

Agar perayaan tetap nikmat tanpa mengorbankan kesehatan, penting untuk mengetahui cara pengolahan daging kurban yang benar.

BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Bahaya Kebanyakan Makan Daging bagi Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Begini 5 Tips Mengolah Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol dan Hipertensi saat idul Adha, Dijamin Aman!

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Bramantya Wicaksana, Sp.PD, memberikan panduan praktis yang bisa jadi pegangan.

Metode memasak dengan cara dibakar atau dipanggang memang menggoda selera.

Aroma daging yang smokey dan tekstur renyah di bagian luar membuatnya jadi favorit saat pesta kurban.

Namun, dr. Bramantya mengingatkan bahwa cara ini bisa meningkatkan risiko kesehatan jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

BACA JUGA:Ini Varian Baru Covid-19 yang Menyebar Luas hingga Buat Kasusnya Kembali Melonjak!

BACA JUGA:Hari Raya Kurban Takut Makan Hidangan Daging Kambing, Ini Solusi Sehat untuk Menetralisirnya

“Memasak daging dengan cara dibakar atau dipanggang berisiko menghasilkan zat karsinogenik, apalagi kalau sampai gosong,” jelasnya.

Zat karsinogenik ini terbentuk ketika protein dalam daging terpapar suhu tinggi secara langsung, terutama jika permukaannya hangus.

Tetap Sehat Saat Idul Adha 2025: Ini Tips Masak Daging Kurban yang Aman Menurut Dokter

Melly

Melly


bacakoran.co - 2025 akan jatuh pada hari jumat, 6 juni 2025, sesuai ketetapan kementerian agama ri.

selain menjadi momen penuh makna dalam berkurban dan berbagi, juga identik dengan olahan daging sapi, kambing, dan domba.

namun, di balik kelezatan hidangan khas kurban, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama jika cara memasaknya tidak tepat.

agar perayaan tetap nikmat tanpa mengorbankan kesehatan, penting untuk mengetahui cara yang benar.

dokter spesialis penyakit dalam, dr. bramantya wicaksana, sp.pd, memberikan panduan praktis yang bisa jadi pegangan.

metode memasak dengan cara dibakar atau dipanggang memang menggoda selera.

aroma yang smokey dan tekstur renyah di bagian luar membuatnya jadi favorit saat pesta kurban.

namun, dr. bramantya mengingatkan bahwa cara ini bisa meningkatkan risiko kesehatan jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

“memasak daging dengan cara dibakar atau dipanggang berisiko menghasilkan zat karsinogenik, apalagi kalau sampai gosong,” jelasnya.

zat karsinogenik ini terbentuk ketika protein dalam daging terpapar suhu tinggi secara langsung, terutama jika permukaannya hangus.

paparan jangka panjang terhadap zat ini dapat memicu gangguan pada saluran pencernaan dan bahkan meningkatkan risiko kanker.

untuk menghindari bahaya tersebut, dr. bramantya merekomendasikan metode merebus sebagai pilihan yang lebih sehat.

proses ini tidak menggunakan suhu ekstrem dan mengurangi pembentukan zat berbahaya.

“rebus daging dengan air atau kuah yang cukup, tanpa tambahan lemak berlebihan. metode ini jauh lebih aman untuk jantung dan sistem pencernaan,” ujarnya.

meski lebih sehat, bukan berarti semua jenis daging aman dikonsumsi tanpa batas.

kandungan lemak jenuh dalam daging merah, terutama dari kambing dan sapi, bisa meningkatkan kadar kolesterol dan memperburuk kondisi penderita hipertensi atau penyakit jantung.

selain cara memasak, memilih bagian daging juga penting.

hindari bagian yang terlalu berlemak seperti gajih atau daging berurat tebal.

pilih bagian yang lebih ramping seperti paha atau has dalam.

batasi konsumsi daging maksimal 100-150 gram sekali makan, dan imbangi dengan sayuran serta buah segar agar sistem pencernaan tetap lancar.

menurut dr. bramantya, tidak ada metode memasak yang benar-benar bebas risiko.

keseimbangan dalam pola makan dan cara memasak adalah kunci menjaga kesehatan selama momen kurban.

“yang terpenting, jangan berlebihan. nikmati daging kurban secukupnya dan tetap perhatikan gaya hidup sehat,” pesannya.

merayakan idul adha tidak harus mengorbankan kesehatan.

dengan memilih metode memasak yang tepat seperti merebus, menghindari daging gosong, serta mengatur porsi konsumsi, kita tetap bisa menikmati hidangan kurban dengan aman.

jadi, saat perayaan idul adha 2025 nanti, yuk jaga tubuh tetap sehat sambil merayakan kemenangan spiritual dan berbagi kebahagiaan dengan sesama!

Tag
Share