
Namun, 4 juta penerima lainnya masih dalam proses verifikasi sebelum bantuan disalurkan secara bertahap.
BACA JUGA:Jangan Nyesel! Ini Jadwal dan Cara Dapat Bansos Beras dan Sembako Rp200 Ribu Bulan Juni-Juli 2025
"Kami mengalihkan bansos kepada mereka yang lebih berhak menerima. Penyaluran akan dilakukan bertahap hingga seluruh penerima manfaat mendapatkan haknya," terang Gus Ipul.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa DTSEN merupakan hasil integrasi dari berbagai pusat data, termasuk DTKS, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
"Pada 3 Februari lalu, kami berhasil mengintegrasikan beberapa sumber data utama, sehingga penerima manfaat bisa lebih tepat sasaran," tutur Amalia.
Pemutakhiran data dilakukan dengan berbagai metode, termasuk ground check dan survei lapangan oleh BPS.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Begini Cara Mendapatkan KUR BRI Rp 200 Juta Tanpa Ribet!
Selain itu, data administrasi juga direkonsiliasi dengan Dukcapil untuk memastikan keakuratan NIK individu.
"Kami melakukan rekonsiliasi dengan Dukcapil agar bisa mengidentifikasi NIK individu secara akurat, sehingga meminimalisir kesalahan dalam penyaluran bansos," tambah Amalia.
Penyaluran bansos Rp 10 triliun kepada 16,5 juta keluarga menjadi langkah nyata pemerintah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dengan sistem DTSEN yang lebih akurat, diharapkan bantuan ini benar-benar tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi penerima manfaat.
BACA JUGA:Ada Kejanggalan Data Pajak di Laporan Keuangan Negara? Ini Kata BPK!
Pemerintah terus melakukan pemutakhiran data dan validasi penerima, sehingga program bansos semakin transparan dan efektif.