
Menurut pengamatan Pos Pengamat Gunung Api (PGA), letusan besar pada 9 November 2024 menghasilkan sebaran abu vulkanik dalam radius yang cukup luas, terdeteksi melalui citra satelit.
6. Peran Badan Geologi dalam Mitigasi
Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi melalui Pos PGA di Flores Timur.
Pada 18 Mei 2025, gunung ini kembali erupsi pada pukul 11.49 WITA, dengan laporan getaran dan gemuruh yang terdengar hingga ke pos pengamatan.
Badan Geologi merekomendasikan zona bahaya dengan radius 4 kilometer dari puncak untuk mencegah korban jiwa.
Pemantauan ini sangat penting untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat dan pihak berwenang.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Tempat Wisata Hidden Gem di Banyuwangi dengan Harga Murah, Dijamin Ga Bikin Nyesel!
7. Tantangan bagi Lingkungan dan Ekonomi
Erupsi Gunung Lewotobi tidak hanya berdampak pada keselamatan warga, tetapi juga pada lingkungan dan ekonomi lokal.
Abu vulkanik yang tebal dapat merusak lahan pertanian, mengganggu mata pencarian petani dan mencemari sumber air.
Selain itu, gangguan penerbangan akibat abu vulkanik juga memengaruhi sektor pariwisata dan transportasi di NTT.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Tempat Wisata Kebumen yang Wajib Dikunjungi, Dijamin Lupa Pulang Bro!
BACA JUGA:3 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik di Kebumen yang Wajib di Kunjungi, Salah Satunya Pantai Bocor
Mengetahui 7 fakta Gunung Lewotobi ini penting untuk memahami betapa aktif dan berbahayanya gunung ini.
Dengan pemahaman yang baik kamu bisa lebih waspada terhadap potensi bencana alam, terutama jika tinggal atau berencana berkunjung ke Flores Timur.