
BACAKORAN.CO – Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran digital kini menjadi heboh karena desas-desus kebocoran data pribadi.
Seperti pada Akun X @adrsbg yang mengutip cuitan dari akun @superdoraemon yang menyuarakan ketakutan tidak adanya privasi jika menggunakan QRIS.
“Semua pakai qris -> pemerintah tau u beli apa -> data mining -> ketahuan orientasi seksual u, penyakit u, hobi kemana, artis favorit, dkk No privacy.” tulisnya.
Unggahan ini langsung memicu pertanyaan: benarkah QRIS bisa membongkar data pribadi hingga ke detail yang sangat sensitif?
Potensi pelanggaran privasi akibat penggunaan QRIS jadi pertanyaan banyak warganet usai desas-desus tidak adanya privasi.
BACA JUGA:Gibran Soroti Pengguna QRIS Meningkat, Ini 15 Daftar Bank dan E-Wallet Penyedia Jasa Pembayaran QRIS
BACA JUGA:Makin Maju! Wapres Ungkap Perkembangan Penggunaan QRIS di Indonesia, Bikin Pihak Lain Panas
Dalam cuitannya, @superdoraemon mengklaim bahwa QRIS memungkinkan pemerintah untuk mengetahui apa yang dibeli oleh pengguna, yang kemudian digunakan untuk data mining.
Hasilnya, informasi sensitif seperti orientasi seksual, penyakit, hobi, destinasi liburan, hingga artis favorit pengguna bisa terbongkar, dengan kesimpulan tegas: “No privacy.”
Unggahan ini dikaitkan dengan konteks lain oleh @adrsbg, yang menyindir kemampuan pemerintah dalam mengelola data.
Ia menulis, “Yg begini dibilang pemerintah bakal data mining pake QRIS, blokir rekening judol aja masih ngasal ????.”
Konteks ini merujuk, di mana PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dikritik karena melakukan pemblokiran rekening secara serampak.
BACA JUGA:QRIS Disoroti, Karya Anak Bangsa yang Bikin Amerika Ketar-ketir Ternyata Segudang Keunggulan!
Dengan alasan akun dormant yang digunakan untuk judi online (judol) dan penipuan, namun banyak akun yang diblokir justru bukan akun dormant.