bacakoran.co

Pemerintah Gandeng Banyak Pihak untuk Perkuat Ketahanan Siber Nasional, Targetkan Talenta Lokal Tangguh

Pemerintah gandeng banyak pihak untuk perkuat Ketahanan siber nasional, targetkan talenta lokal tangguh--

BACAKORAN.CO - Di tengah berkembangnya ekonomi digital, ancaman serangan siber juga semakin meningkat.

Menyadari hal itu, pemerintah Indonesia kini mengambil langkah serius untuk memperkuat ketahanan siber nasional.

Salah satunya dengan mendorong kolaborasi multi-stakeholders, melibatkan berbagai pihak dari pemerintah, sektor swasta, hingga lembaga pendidikan internasional.

Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menegaskan bahwa keamanan siber bukan hanya soal teknologi, tapi juga kesadaran dan kesiapan SDM.

BACA JUGA:Update! Propam Polri Periksa 4 Anggota Ditressiber Polda Jawa Tengah Terkait Sukatani Band

BACA JUGA:Pihak Propam Polri Akan Melakukan Pemeriksaan Terhadap Siber Polda Jateng Terkait Sukatani Band

“Memperkuat ketahanan siber adalah pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi digital. Kita butuh tenaga kerja yang mumpuni dan masyarakat yang sadar akan pentingnya mitigasi risiko digital,” ujar Edi saat membuka acara Indonesia-Australia Cybersecurity Symposium and Workshop, Senin (16 Juni 2025) di Jakarta.

Acara simposium ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah kelanjutan dari kerja sama nyata antara Indonesia dan Australia setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di awal 2025.

Acara tersebut didukung langsung oleh Pemerintah Australia melalui Southeast Asia and Pacific Cyber Program.

Beberapa mitra penting dalam kegiatan ini adalah:

BACA JUGA:RUU TNI Mencekam, Kini Heboh Militer Mau Kuasai Kampus! Rektor Udayana Buka Suara soal Kerjasama dengan TNI!

BACA JUGA:Bocor! Dokumen Rahasia Kerjasama Antara Israel dengan Microsoft

  • RMIT University (Australia)

  • Infinite Learning–Nongsa Digital Park

Pemerintah Gandeng Banyak Pihak untuk Perkuat Ketahanan Siber Nasional, Targetkan Talenta Lokal Tangguh

Melly

Melly


bacakoran.co - di tengah berkembangnya ekonomi digital, ancaman serangan juga semakin meningkat.

menyadari hal itu, pemerintah indonesia kini mengambil langkah serius untuk memperkuat ketahanan nasional.

salah satunya dengan mendorong kolaborasi multi-stakeholders, melibatkan berbagai pihak dari pemerintah, sektor swasta, hingga lembaga pendidikan internasional.

deputi bidang ekonomi dan investasi kementerian koordinator bidang perekonomian, edi prio pambudi, menegaskan bahwa keamanan siber bukan hanya soal teknologi, tapi juga kesadaran dan kesiapan sdm.

“memperkuat ketahanan siber adalah pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi digital. kita butuh tenaga kerja yang mumpuni dan masyarakat yang sadar akan pentingnya mitigasi risiko digital,” ujar edi saat membuka acara indonesia-australia cybersecurity symposium and workshop, senin (16 juni 2025) di jakarta.

acara simposium ini bukan sekadar seremoni. ini adalah kelanjutan dari nyata antara indonesia dan australia setelah penandatanganan nota kesepahaman (mou) di awal 2025.

acara tersebut didukung langsung oleh pemerintah australia melalui southeast asia and pacific cyber program.

beberapa mitra penting dalam kegiatan ini adalah:

  • rmit university (australia)

  • infinite learning–nongsa digital park

  • innov8 technofarm indonesia

mereka siap membangun ekosistem pelatihan keamanan siber yang mendalam dan berstandar global.

pemerintah menargetkan bahwa ketahanan siber bukan hanya soal melindungi infrastruktur penting, tapi juga tentang mengembangkan talenta digital nasional.

itulah sebabnya pelatihan bersertifikasi akan digencarkan, agar sdm indonesia siap menghadapi serangan digital dari berbagai sisi.

menurut edi, indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar—bahkan diprediksi bisa menyentuh usd 130 miliar dalam waktu dekat.

namun, potensi ini hanya akan maksimal jika sistem keamanannya kuat dan andal.

marsekal muda tni r. tjahjo khurniawan dari bssn turut hadir dan menegaskan bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab bersama.

“strategi keamanan siber nasional harus dilaksanakan secara kolaboratif dan merata oleh seluruh elemen bangsa,” tegasnya.

hal senada juga disampaikan oleh jonathan gilbert, penasihat dari kedutaan besar australia.

ia mengatakan bahwa kerja sama ini bukan hanya untuk kepentingan indonesia, tetapi juga keamanan digital kawasan asia pasifik.

menariknya, ceo innov8 technofarm indonesia, ritchie glen, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dana hampir usd 1 juta untuk membangun pusat pelatihan siber kelas dunia di jakarta.

“kami ingin mempercepat kesiapan pelatihan dan sertifikasi kelas internasional di indonesia. talenta, infrastruktur, dan tata kelola harus berkembang bersama,” ujarnya.

dengan upaya konkret ini, indonesia tampaknya tidak hanya ingin jadi konsumen teknologi, tapi juga produsen talenta digital tangguh yang siap bersaing secara global.

simposium ini adalah langkah awal yang patut diapresiasi dan didorong berkelanjutan.

Tag
Share