
Dalam kekacauan tersebut, Brigadir Eka Zidan, seorang anggota intelijen polisi yang menyamar untuk memantau aksi, dikenali oleh massa dan disandera oleh beberapa demonstran termasuk dua mahasiswa Undip.
Foto yang diunggah @Heraloebss menunjukkan suasana tegang di lokasi, dengan puluhan polisi dari satuan Brimob bersiaga menggunakan sepeda motor dan tameng.
Jalanan basah akibat hujan menambah dramatis suasana, dengan latar belakang Kantor Gubernur Jawa Tengah yang terlihat jelas.
BACA JUGA:Terungkap Prabowo Tampak Diam Soal Demo RUU TNI Karena Curiga Ada Dalang Asing, Ini Buktinya!
Polrestabes Semarang kemudian bertindak cepat.
Polisi menetapkan enam tersangka terkait kericuhan ini, termasuk dua mahasiswa Undip yang diduga menjadi otak penyanderaan Brigadir Eka Zidan.
Penyanderaan ini dikategorikan sebagai tindakan kriminal, dan polisi masih memburu pelaku lain yang terlibat.
Aksi demo Hari Buruh di Semarang pada 1 Mei 2025 bukanlah kejadian terisolasi.
Dan menurut laporan, bahwa demonstrasi ini awalnya diikuti oleh ratusan buruh yang menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja.
Namun, kehadiran kelompok anarkis dan mahasiswa yang menyusup membuat situasi tidak terkendali.
BACA JUGA:Tak Diakui Sebagai Presiden, Donald Trump Didemo Ribuan Warganya Sendiri! Ada Apa?
Kapolrestabes Semarang, Komisaris M. Syahduddi, menyatakan bahwa para tersangka termasuk mahasiswa yang diduga sengaja menyusup untuk memprovokasi kericuhan.
Unggahan @Heraloebss memicu diskusi sengit di X, dengan netizen memberikan berbagai tanggapan, berikut adalah komentar-komentarnya :
@tekarok007: "Masok jug akhirnya, Intel bisa di sandera? asli Koplaknya tidak ketulungan dah mereka itu."