Bukan Pemulung Besi Amunisi! Warga Garut Ngaku Cuma Kuli, Dibayar Rp150 Ribu per Hari!

Rabu 14 May 2025 - 10:30 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin
Bukan Pemulung Besi Amunisi! Warga Garut Ngaku Cuma Kuli, Dibayar Rp150 Ribu per Hari!

BACAKORAN.CO - Tragedi ledakan maut saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut menewaskan 13 orang, termasuk warga sipil dan anggota TNI.

Tuduhan jika warga "memulung" sisa amunisi langsung dibantah oleh salah seorang saksi sekaligus keluarga korban ledakan amunisi.

Adalah Agus Setiawan, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, yang angkat suara setelah kehilangan adiknya, Rustiawan, dalam insiden ledakan amunisi tidak layak pakai milik TNI pada Senin (12/5).

Agus menegaskan jika mereka bukanlah pemulung, melainkan pekerja harian yang dibayar Rp150 ribu per hari.

BACA JUGA:Kolonel hingga Warga Sipil Tewas! Ini Daftar Lengkap Korban dan Amunisi yang Meledak di Garut!

BACA JUGA:Fakta-fakta Terbaru Ledakan saat Pemusnahan Amunisi di Garut, Alasan Warga Sipil Juga Jadi Korban!

"(Buka) peluru kecil, selongsong, upah harian Rp150 ribu," terang Agus seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.

Video Viral Disalahartikan?

Agus pun mengklarifikasi soal video viral yang menunjukkan warga mendekat ke lokasi usai ledakan.

Menurutnya, kejadian itu terjadi setelah peledakan pertama, bukan saat ledakan mematikan yang menewaskan adiknya dan warga lain.

BACA JUGA:Terungkap! Ledakan Sisa Amunisi di Garut yang Menewaskan Warga Sipil Dikarenakan Pungut Sisa Material Munisi

BACA JUGA:Misteri Ledakan Pemusnahan Amunisi Kadarluarsa di Garut: 13 Tewas, Apa Penyebabnya?

"Yang pada mungutin sisa-sisa itu bukan pas ledakan yang makan korban. Itu setelah peledakan pertama. Baru kemudian ada ledakan susulan untuk memusnahkan detonator," jelas Agus.

Kronologi Ledakan Amunisi

Tragedi terjadi saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa oleh pihak TNI.

Kategori :