bacakoran.co

Komnas HAM Ikut Menyelidiki Ledakan Amunisi di Garut: Sedang Kami Pantau

Komnas HAM Ikut Menyelidiki Kasus Meledaknya Amunisi Kadaluarsa di Garut --CNBC Indonesia

BACAKORAN.CO - Ledakan amunisi kadaluarsa meninggyal luka mendalam bagi pada keluarga korban yang menjadi korban tewas sebanyak 13 orang.

Komisi Nasional Perlindungan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ikut menyelidiki kejadian ledakan amunisi kadaluarsa di Garut ini.

"Untuk terkait dengan kejadian pemusnahan amunisi di Garut, Kecamatan Pamengpeuk, itu kami sedang melakukan pemantauan dan penyelidikan," kata Komisioner Komnas HAM, Uli Parulian, di kantornya, Jumat (16/5/2025).

Penyelidikan ledakan amunisi ini menurutnya sedang dalam proses dan menyebutkan pihak Komnas HAM sedang meminta keterangan mendalam dari tragedi ini.

BACA JUGA:UPDATE Tragedi Ledakan Amunisi di Garut, 25 Anggota dan 21 Warga Diperiksa TNI, Apa Hasilnya?

BACA JUGA:Bukan Pemulung Besi Amunisi! Warga Garut Ngaku Cuma Kuli, Dibayar Rp150 Ribu per Hari!

"Ada beberapa saksi yang kami minta keterangan. Termasuk dari aparat pemerintah, kemudian dari saksi di lapangan, dan juga keluarga korban, seperti itu. Nah itu yang sedang kami lakukan" jelasnya.

Tak hanya saksi di lokasi kejadian tersebut, ia juga meminta keterangan pada aparat baik itu TNI ataupun kepolisian.

"Kami juga meminta keterangan dan berkoordinasi dengan yang akan dilakukan ya dengan TNI, TNI Angkatan Darat dan juga dengan Kodam Siliwangi dan juga dengan Polres Garut serta Polda Jawa Barat. Jadi kami masih tahapan penyelidikan sekarang," pungkasnya.

Sebelumnya Garut diguncang tragedi memilukan.

BACA JUGA:Kolonel hingga Warga Sipil Tewas! Ini Daftar Lengkap Korban dan Amunisi yang Meledak di Garut!

BACA JUGA:Heboh! Dua Oknum Perwira Polisi Polres Asahan Diduga Lecehkan Tahanan Wanita Kasus Narkoba, Ini Modusnya

Ledakan hebat terjadi saat TNI AD melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa, mengakibatkan 13 nyawa melayang, termasuk warga sipil tak berdosa.

Peristiwa mengerikan itu terjadi di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin pagi (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 wib.

Komnas HAM Ikut Menyelidiki Ledakan Amunisi di Garut: Sedang Kami Pantau

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - ledakan amunisi kadaluarsa meninggyal luka mendalam bagi pada keluarga korban yang menjadi korban tewas sebanyak 13 orang.

komisi nasional perlindungan hak asasi manusia (komnas ham) ikut menyelidiki kejadian ledakan amunisi kadaluarsa di garut ini.

"untuk terkait dengan kejadian pemusnahan amunisi di garut, kecamatan pamengpeuk, itu kami sedang melakukan pemantauan dan penyelidikan," kata komisioner komnas ham, uli parulian, di kantornya, jumat (16/5/2025).

penyelidikan ledakan amunisi ini menurutnya sedang dalam proses dan menyebutkan pihak komnas ham sedang meminta keterangan mendalam dari tragedi ini.

"ada beberapa saksi yang kami minta keterangan. termasuk dari aparat pemerintah, kemudian dari saksi di lapangan, dan juga keluarga korban, seperti itu. nah itu yang sedang kami lakukan" jelasnya.

tak hanya saksi di lokasi kejadian tersebut, ia juga meminta keterangan pada aparat baik itu tni ataupun kepolisian.

"kami juga meminta keterangan dan berkoordinasi dengan yang akan dilakukan ya dengan tni, tni angkatan darat dan juga dengan kodam siliwangi dan juga dengan polres garut serta polda jawa barat. jadi kami masih tahapan penyelidikan sekarang," pungkasnya.

sebelumnya garut diguncang tragedi memilukan.

 hebat terjadi saat tni ad melakukan pemusnahan  kedaluwarsa, mengakibatkan 13 nyawa melayang, termasuk warga sipil tak berdosa.

peristiwa mengerikan itu terjadi di kecamatan cibalong, kabupaten garut, pada senin pagi (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 wib.

lokasi kejadian berada di area pemusnahan milik gudang pusat munisi iii, milik tni angkatan darat, yang selama ini rutin digunakan untuk penghancuran munisi tidak layak.

semua sudah aman, ledakan mengejutkan

menurut keterangan resmi dari brigjen tni wahyu yudhayana, kepala dinas penerangan tni ad, proses pemusnahan awalnya dilakukan sesuai prosedur standar operasional.

pengecekan personel, lokasi, dan posisi keamanan dilakukan dengan ketat.

dua lubang sumur disiapkan sebagai tempat penghancuran amunisi apkir, dan peledakan awal pun berlangsung tanpa hambatan.

namun, saat tim menyusun detonator sisa di lubang ketiga, yang seharusnya menjadi langkah penutup dalam rangkaian penghancuran ledakan mendadak terjadi.

tni dan warga sipil jadi korban

ledakan brutal tersebut langsung menewaskan 13 orang di tempat.

tragisnya, korban bukan hanya personel militer.

dari data yang dirilis seperti dilansir dari cnnindonesia.com, 4 korban adalah anggota tni, sementara 9 lainnya adalah warga sipil.

ledakan ini mengejutkan karena lokasi penghancuran dikenal terpencil dan jauh dari permukiman warga, tepatnya di lahan milik bksda kabupaten garut.

area ini sudah lama dipakai untuk keperluan serupa tanpa insiden.

investigasi mendalam digelar

pihak tni ad kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab pasti ledakan yang merenggut nyawa tersebut.

terutama menyangkut keberadaan warga sipil di zona berbahaya, yang semestinya steril dari aktivitas masyarakat umum.

brigjen wahyu menegaskan jika seluruh prosedur telah dijalankan, namun ledakan terjadi tiba-tiba dan tak terduga.

Tag
Share