UPDATE Tragedi Ledakan Amunisi di Garut, 25 Anggota dan 21 Warga Diperiksa TNI, Apa Hasilnya?

TNI melakukan investigasi intensif tragedi ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut dengan memeriksa 46 saksi, yakni 25 anggota dan 21 warga sipil.--istimewa
BACAKORAN.CO - Tragedi memilukan di Garut yang menewaskan 13 orang akibat ledakan amunisi kedaluwarsa masih menyisakan tanda tanya besar.
Perkembangan terbaru, TNI telah memeriksa 46 saksi dalam proses investigasi, yang terdiri dari 25 personel militer dan 21 warga sipil.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi dan siapa sebenarnya yang bertanggung jawab?
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memastikan jika proses investigasi masih berjalan intensif.
BACA JUGA:Bukan Pemulung Besi Amunisi! Warga Garut Ngaku Cuma Kuli, Dibayar Rp150 Ribu per Hari!
BACA JUGA:Kolonel hingga Warga Sipil Tewas! Ini Daftar Lengkap Korban dan Amunisi yang Meledak di Garut!
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengurai kronologi penuh sebelum dan sesudah ledakan dahsyat itu terjadi.
“Kami telusuri secara menyeluruh, kenapa bisa ada warga sipil di lokasi pemusnahan amunisi?” tegas Wahyu, Kamis (15/5/2025).
Warga Sipil di Lokasi Peledakan, Kok Bisa?
Salah satu fokus utama penyelidikan adalah keberadaan warga sipil di tengah lokasi pemusnahan amunisi, yang semestinya steril.
BACA JUGA:Fakta-fakta Terbaru Ledakan saat Pemusnahan Amunisi di Garut, Alasan Warga Sipil Juga Jadi Korban!
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi menyebut warga mendekat untuk mengais serpihan logam sisa ledakan.
Menurutnya, ini sebuah kebiasaan didorong oleh alasan ekonomi.