
Untuk memperkuat penjelasannya, Ustaz Abdul Somad mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘Anha.
BACA JUGA:Persaingan Final Four Proliga 2025 Mulai Dibuka di Kediri, 2 Tim Ini Akan Jadi Duel Pembuka
BACA JUGA:Keren, Modric Jadi Bos Baru Klub Bek Timnas Indonesia
Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa mandi, kemudian langsung melaksanakan shalat tanpa melakukan wudhu lagi.
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad: "Dari Aisyah RA berkata Rasulullah SAW sering mandi kemudian melakukan shalat dua rakaat dan shalat Subuh, dan aku tidak melihatnya memperbarui wudhunya setelah mandi,” kutip Ustaz Abdul Somad.
Dengan merujuk pada hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad menyimpulkan bahwa mandi junub yang dilakukan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW sudah cukup untuk menyucikan diri.
Ia bahkan memberikan contoh sederhana untuk menjelaskan konsep ini secara lebih mudah dipahami.
BACA JUGA:Mau Lolos ke Semifinal, Baiknya Arsenal Ikuti Saran Pep Guardiola!
BACA JUGA:Kesal Selalu Blunder, MU Sudah Ngak Tahan Jual Onana ke Arab Saudi
“Kalau bapak ibu pergi ke tepi Raja Ampat dan menyeburkan diri ke air lalu basah semua, kemudian naik dan memakai handuk, maka tidak perlu wudhu lagi,” ujar UAS dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Namun demikian, UAS juga menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi seseorang yang tetap ingin berwudhu setelah mandi junub. Itu adalah pilihan pribadi, bukan kewajiban.
“Kalau hadas besar sudah hilang, untuk apalagi menghilangkan hadas kecil?” tuturnya.
Jadi, keputusan untuk tetap berwudhu setelah mandi junub lebih kepada kehati-hatian pribadi dalam beribadah, bukan sebuah tuntutan syariat.
BACA JUGA:Jaksa Sebut Vonis Teerhadap Mantan Ketua Bawaslu OKU Timur Tak Adil, Berharap Banding Dukabulkan
Lebih lanjut, Ustaz itu juga menyinggung tentang tata cara mandi junub yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.