12 Siswa dari 3 SD di Takalar Diduga Keracunan MBG di Sekolah, Dinkes Setempat: Sifatnya Tidak Massal

Kamis 27 Feb 2025 - 06:14 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani
12 Siswa dari 3 SD di Takalar Diduga Keracunan MBG di Sekolah, Dinkes Setempat: Sifatnya Tidak Massal

BACAKORAN.CO - Sebanyak 12 siswa di tiga sekolah dasar (SD) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengalami keracunan setelah menyantap makan siang gratis atau makan bergizi gratis (MBG) pada Rabu (26/02/2025).

Mendengar kabar tersebut, pemerintah setempat langsung menyelidiki kejadian itu.

Berdasarkan informasi, memang benar adanya bahwa 12 siswa SD yang berasal dari 3 sekolah mengalami keracunan, yakni, SD Kapunrengan, SD Bonto Ba'do, dan SD Lengkese.

BACA JUGA:PSIM Juara Liga 2 2024/2025, Pelatih PSIM: Ini Sudah Takdir!

BACA JUGA:Viral Video Siswa di Papua Ditendang Oknum ASN Gara-gara Protes Program MBG, Netizen: Pecat Oknum Tersebut

"Kejadian ini di tiga SD, yakni di SD Kapunrengan 10 siswa, SD Bonto Ba'do 1 orang dan SD Lengkese 1 orang siswa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar dr. Nilal Fauziah, Rabu (26/02/2025).

Dikutip dari Liputan6, kedua belas siswa-siswi itu mengalami sakit pusing dan sakit perut setelah memakan menu MBG yang disiapkan sekolah dengan menu berupa nasi, tahu, ikan, dan pisang.

Seluruh siswa yang mengalami keracunan itu langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) utnuk diperiksa lebih lanjut.

Namun, Nilai masih menduga bahwa keracunan ini tidak bersfat massal karena hanya 12 orang siswa yang mengalami dari total 97 siswa yang menyantap menu yang sama.

BACA JUGA:Badan Gizi Nasional Sebut Kandungan Protein Belalang dan Ulat Sagu Sangat Tinggi, Benarkah Jadu Menu MBG

BACA JUGA:Tanggapan Prabowo Tentang Pelaksanaan Program Makan Siang Gratis dan Dana Zakat MBG

"Jadi tidak massal sifatnya. Karena jumlah anak yang di berikan makanan ada 97 orang," terang Nilal dalam tulisannya.

Sementara ini, pihak Dinas Kesehatan masih meninjau ulang dengan mengambil sampel makanan yang dimakan para anak yang keracunan untuk diperiksa ke laboratorium oleh tim surveylance.

"Jadi kita belum bisa memastikan karena ada banyak kemungkinan. Termasuk bisa saja berasal dari air minum yang sebagian besar dibawa anak anak dari rumahnya." imbuh Nilal. 

BACA JUGA:Heboh Aksi Mahasiswa Demo 'Indonesia Gelap', Prabowo dan Menteri Santap Makan Siang Bersama

Kategori :