bacakoran.co

KLB 223 Siswa Kasus Keracunan Massal MBG di Bogor, BGN Evalulasi dan Setop Layanan SPPG!

Buntut kasus keracunan massal 223 siswa di Bogor usai santap MBG yang ditetapkan KLB, BGN lakukan evaluasi total dan setop sementara layanan SPPG Bosowa.--istimewa

BACAKORAN.CO - Program makan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan siswa justru berubah menjadi mimpi buruk.

Sebanyak 223 pelajar dari tingkat TK hingga SMA di Bogor keracunan massal usai menyantap makanan MBG.

Pemerintah langsung menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengguncang dunia pendidikan dan layanan gizi nasional.

BGN Hentikan Layanan SPPG di Bosowa

BACA JUGA:BGN dan OJK Rancang Skema Asuransi MBG Bagi Korban Keracunan Makanan, Simak Rinciannya!

BACA JUGA:Keracunan MBG? Tenang, Korban Bakal Ditanggung Asuransi, Begini Penjelasan Lengkapnya!

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, langsung angkat bicara.

Ia menyatakan penghentian sementara seluruh aktivitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani.

“Kita setop dulu total di Bosowa, dan lakukan evaluasi mendalam. Tidak ada kompromi,” tegas Dadan.

Ironisnya, SPPG Bosowa Bina Insani selama ini digadang-gadang sebagai kantin percontohan—besar, bersih, dengan sistem pengiriman modern.

BACA JUGA:MBG Kembali Menelan Korban, Puluhan Pelajar di PALI Diduga Keracunan Usai Santap Siang Lauk Ikan Tongkol

BACA JUGA:Skandal Makanan Bergizi Gratis! Ratusan Siswa Bandung Keracunan, Netizen Murka ke Prabowo Minta Hentikan MBG

Namun, kenyataan pahit datang tanpa diduga.

Meski beroperasi sejak Januari 2025 tanpa kendala, tragedi ini membalik segalanya.

KLB 223 Siswa Kasus Keracunan Massal MBG di Bogor, BGN Evalulasi dan Setop Layanan SPPG!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - program makan bergizi gratis (mbg) yang seharusnya menyehatkan siswa justru berubah menjadi mimpi buruk.

sebanyak 223 pelajar dari tingkat tk hingga sma di bogor usai menyantap makanan mbg.

pemerintah langsung menetapkan kasus ini sebagai yang mengguncang dunia pendidikan dan layanan gizi nasional.

bgn hentikan layanan sppg di bosowa

kepala badan gizi nasional (bgn), dadan hindayana, langsung angkat bicara.

ia menyatakan penghentian sementara seluruh aktivitas satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) di bosowa bina insani.

“kita setop dulu total di bosowa, dan lakukan evaluasi mendalam. tidak ada kompromi,” tegas dadan.

ironisnya, sppg bosowa bina insani selama ini digadang-gadang sebagai kantin percontohan—besar, bersih, dengan sistem pengiriman modern.

namun, kenyataan pahit datang tanpa diduga.

meski beroperasi sejak januari 2025 tanpa kendala, tragedi ini membalik segalanya.

“kita temukan perlunya peningkatan standar higienitas meskipun secara visual mereka sudah unggul. tapi setelah ini, semua harus naik kelas sesuai standar badan gizi nasional,” ujar dadan.

evaluasi ketat

bgn tidak main-main.

evaluasi besar-besaran sedang digelar yakni bahan baku harus diseleksi lebih ketat, waktu pengolahan dan pengiriman makanan diperpendek, dan pengawasan distribusi diperketat.

lalu larangan membawa pulang makanan mulai diberlakukan

“ada kejadian makanan dikirim tepat waktu, tapi dikonsumsi terlalu lama setelahnya. itu sangat berisiko,” jelas dadan.

tuduhan irit kualitas makanan

menepis rumor jika bahan makanan ‘diirit’ demi anggaran, dadan menegaskan bahwa sistem at cost membuat tidak ada ruang untuk memotong kualitas makanan.

“harga naik, anggaran ditambah. harga turun, dana disimpan. tidak ada alasan untuk mengorbankan mutu makanan,” tegasnya.

223 siswa jadi korban, 18 masih dirawat

data terakhir dari dinas kesehatan kota bogor menyebut total korban ada 223 siswa, di mana di rawat inap sebanyak 18 orang, sedangkan sisanya rawat jalan dan sembuh.

“kami pantau terus. ada tambahan 9 korban baru per hari ini,” kata kepala dinkes bogor, sri nowo retno, selasa (13/5/2025).

Tag
Share