Berat badan yang tinggi tentunya akan mengakibatkan tekanan lebih pada leher dan punggung, yang mengarah pada rasa pegal dan ketegangan otot.
Selain itu, obesitas juga bisa memicu gangguan pernapasan ketika tidur, seperti sleep apnea yang berisiko mengurangi kualitas tidur.
4. Gangguan pernapasan ketika tidur
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kondisi medis seperti gangguan pernapasan saat tidur, seperti sleep apnea, dapat mengganggu kenyamanan tidur.
Saat mengalami hal ini, napas bisa terhenti sesaat, mengurangi jumlah oksigen yang diterima tubuh.
Gangguan ini tidak hanya mengurangi kualitas tidur, tetapi juga bisa menyebabkan tubuh terasa lebih lelah dan pegal-pegal saat bangun.
BACA JUGA:Bikin Tubuh Makin Produktif, Ini 5 Hal yang Sebaiknya Dihindari Ketika Bangun Tidur
5. Kekurangan waktu tidur
Tak hanya menyebabkan pegal-pegal saat bangun, kekurangan waktu tidur juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti penurunan suplai oksigen ke otak dan organ tubuh lainnya.
Dalam jangka panjang, kurang tidur bisa mengganggu fungsi organ tubuh, bahkan bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang mengarah pada rasa lemas dan kantuk.
Namun, menambah waktu tidur juga bukan solusi.
Justru, tidur yang terlalu lama dapat mengganggu metabolisme tubuh dan membuat kondisi semakin buruk.
6. Stres
Stres yang berlebihan juga bisa memengaruhi tubuh kita secara fisik, sehingga hal ini juga menjadi faktor pemicu badan pegal-pegal saat bangun tidur.
Ketika tubuh berada dalam kondisi stres, otot-otot bisa menjadi tegang dan menyebabkan rasa nyeri atau pegal.
Kurangnya tidur yang berkualitas akibat stres ini juga memperburuk rasa sakit pada tubuh.