Pramono berharap kejadian seperti ini tidak terulang, ia ingin birokrasi DKI Jakarta bersih dari pegawai yang hanya mencari popularitas di media sosial.
“Yang saya inginkan dengan Balai Kota adalah mereka merasa nyaman dalam kepemimpinan saya. Tapi itu artinya juga harus kerja sungguh-sungguh,” ucapnya.
Pernyataan tegas Pramono mendapat perhatian luas publik.
Banyak pihak menilai langkah ini penting untuk menegakkan disiplin di kalangan ASN sekaligus memperkuat citra pemerintah daerah.
Kebijakan hidup sederhana, menurut pengamat birokrasi, menjadi bagian dari reformasi etika pelayanan publik yang sudah seharusnya diterapkan di tengah tingginya kesejahteraan ASN ibu kota.
Sementara itu, Pemprov DKI menegaskan akan terus mengawasi perilaku ASN di dunia maya.
Penggunaan media sosial oleh aparatur negara kini menjadi salah satu indikator penilaian etika dan integritas dalam bekerja.
BACA JUGA:Sandra Dewi Sering Flexing di Medsos, Ungkap Fakta 88 Tas Mewah di Sidang, Bukan Pemberian Suami?
Dengan peringatan keras ini, ASN di ibu kota diharapkan kembali fokus pada pelayanan masyarakat dan menjauh dari budaya pamer yang bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap birokrasi.
Pramono menyebut, ASN adalah pelayan rakyat, bukan bintang media sosial.