BACAKORAN.CO - Pasar Sleman, Yogyakarta, tengah dihebohkan oleh fenomena tak biasa: harga jengkol melonjak tajam hingga lima kali lipat, menembus angka Rp150.000 per kilogram.
Kenaikan drastis ini membuat jengkol yang biasanya menjadi lauk rakyat berubah menjadi komoditas mewah yang bahkan melampaui harga daging sapi di beberapa pasar tradisional.
Apa Penyebab Lonjakan Harga?
Melansir dari video youtube Liputan6, kenaikan harga jengkol ini dipicu oleh beberapa faktor utama:
BACA JUGA:Bunda Harus Tahu! Ini 7 Makanan Instan untuk Bayi yang Non-Indofood dan Non-Afiliasi Israel
- Musim panen yang mundur akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim.
- Pasokan terbatas dari daerah penghasil seperti Sumatera Barat dan Jawa Barat.
- Permintaan tinggi menjelang musim hajatan dan Lebaran Haji, di mana jengkol menjadi menu favorit.
Pedagang di Pasar Sleman mengaku kesulitan mendapatkan stok.
BACA JUGA:Bolehkah Sahur & Berbuka dengan Makanan Mewah dan Banyak Menu? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah
“Biasanya saya bisa dapat 20 kg per hari, sekarang paling cuma 5 kg,” ujar tinah pedagang jengkol.
Kondisi ini membuat harga naik drastis, dari Rp30.000/kg menjadi Rp150.000/kg hanya dalam waktu beberapa minggu.
Jengkol: Dari Lalapan Murah ke Hidangan Premium
Jengkol selama ini dikenal sebagai bahan makanan rakyat yang murah meriah.
BACA JUGA:Jual Makanan di Siang Hari Saat Ramadhan, Boleh atau Haram? Ini Kata Buya Yahya!