
Di Brojonalan, bentrokan melibatkan anggota GPK dengan Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista asal Sleman, DIY.
Sementara di Tugu Bunderan Salaman, keributan terjadi antara GPK dan Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti dari Purworejo, Jawa Tengah.
Koordinator GPK Aliansi Tepi Barat, Pujiyanto, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyatakan bahwa bentrokan terjadi saat anggotanya hendak pulang setelah melaksanakan aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang.
Aksi itu sendiri digelar sebagai bentuk protes terhadap kasus kekerasan seksual yang menyeret salah satu pengelola pondok pesantren.
Namun, Pujiyanto yang akrab disapa Yanto enggan mengungkapkan lebih lanjut soal pemicu bentrokan dengan personel TNI.
BACA JUGA:Oknum Ormas yang Sempat Viral Halangi Posko Mudik di Cikarang, Berhasil Dibekuk!
Hal ini justru membuat publik bertanya-tanya, terlebih setelah munculnya informasi tambahan bahwa insiden itu diawali oleh aksi penendangan terhadap kendaraan dinas milik TNI dan geber-geber motor di hadapan truk TNI yang sedang melintas.
Menurut kronologi, dua anggota TNI yang sedang menggunakan kendaraan dinas saat itu sempat terhambat oleh konvoi GPK di jalur Magelang–Purworejo.
Setelah menunggu cukup lama, mereka meminta agar diberi jalan karena tengah terburu-buru.
Namun, permintaan tersebut justru diabaikan.
BACA JUGA:Viral! Ormas Hadang Relawan Bangun Posko Mudik, Polisi Gercep Tangkap Pelaku