bacakoran.co

Viral Mahasiswa Pariwisata Bali Gunakan Sirine Ambulans untuk Kepentingan Konten, Kini Minta Maaf

Video mahasiswa pariwisata Bali gunakan ambulans untuk hiburan viral. Publik geram, klarifikasi dan sanksi kampus menanti./Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

BACAKORAN.CO – Sebuah rekaman video yang memperlihatkan sekelompok mahasiswa pariwisata menumpang mobil ambulans sambil tertawa dan merekam aksi mereka menjadi viral di media sosial sejak Kamis (26/11). 

Video tersebut memicu kecaman luas karena sirene ambulans dibunyikan meski kendaraan tidak sedang dalam kondisi darurat. 

Publik menilai tindakan itu sebagai bentuk penyalahgunaan fasilitas vital yang seharusnya hanya digunakan untuk kepentingan medis.

Peristiwa ini terjadi saat para mahasiswa tengah melakukan perjalanan rujukan dari sebuah klinik menuju Laboratorium Kesdam Denpasar untuk pemeriksaan kesehatan. 

Mereka menggunakan ambulans resmi, namun dalam perjalanan, sirene diminta untuk dinyalakan hanya karena rasa penasaran. 

Aksi tersebut kemudian direkam dan diunggah ke media sosial, sehingga menimbulkan kegaduhan.

Unggahan mengenai insiden ini pertama kali disorot oleh akun TikTok @aryawedakarnasuyasa. 

BACA JUGA:Viral! Bantuan Tak Kunjung Datang, Warga Terdampak Banjir di Sibolga-Tapteng Nekat Jarah Minimarket

BACA JUGA:Viral! Petugas Satlantas Polrestabes Palembang Selamatkan Remaja yang Nyaris Melompat dari Jembatan Ampera

“Ditengah Bali Dilanda Kemacetan, Ada Sekelompok Mahasiswa Pariwisata Di Bali Melanggar UU Dengan Menggunakan Ambulance Sebagai Permainan. Beri SANKSI TEGAS,” tulis akun tersebut. 

Kritik keras pun bermunculan, terutama karena penggunaan ambulans sembarangan dianggap melanggar aturan dan berpotensi mengganggu lalu lintas.

Setelah menuai kontroversi, video klarifikasi sekaligus permintaan maaf diunggah pada Jumat (28/11) melalui akun TikTok yang sama. 

Dalam video tersebut, para mahasiswa hadir bersama Ketua DPD Bali, Arya Wedakarna, untuk menyampaikan penjelasan secara terbuka. 

Arya menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu langsung dengan mahasiswa yang terlibat dalam insiden tersebut.

Viral Mahasiswa Pariwisata Bali Gunakan Sirine Ambulans untuk Kepentingan Konten, Kini Minta Maaf

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co – sebuah rekaman video yang memperlihatkan sekelompok pariwisata menumpang mobil ambulans sambil tertawa dan merekam aksi mereka menjadi di media sosial sejak kamis (26/11). 

video tersebut memicu kecaman luas karena sirene ambulans dibunyikan meski kendaraan tidak sedang dalam kondisi darurat. 

publik menilai tindakan itu sebagai bentuk penyalahgunaan fasilitas vital yang seharusnya hanya digunakan untuk kepentingan medis.

peristiwa ini terjadi saat para mahasiswa tengah melakukan perjalanan rujukan dari sebuah klinik menuju laboratorium kesdam denpasar untuk pemeriksaan kesehatan. 

mereka menggunakan ambulans resmi, namun dalam perjalanan, sirene diminta untuk dinyalakan hanya karena rasa penasaran. 

aksi tersebut kemudian direkam dan diunggah ke media sosial, sehingga menimbulkan kegaduhan.

unggahan mengenai insiden ini pertama kali disorot oleh akun tiktok @aryawedakarnasuyasa. 

“ditengah bali dilanda kemacetan, ada sekelompok mahasiswa pariwisata di bali melanggar uu dengan menggunakan ambulance sebagai permainan. beri sanksi tegas,” tulis akun tersebut. 

kritik keras pun bermunculan, terutama karena penggunaan ambulans sembarangan dianggap melanggar aturan dan berpotensi mengganggu lalu lintas.

setelah menuai kontroversi, video klarifikasi sekaligus permintaan maaf diunggah pada jumat (28/11) melalui akun tiktok yang sama. 

dalam video tersebut, para mahasiswa hadir bersama ketua dpd bali, arya wedakarna, untuk menyampaikan penjelasan secara terbuka. 

arya menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu langsung dengan mahasiswa yang terlibat dalam insiden tersebut.

“kami menerima anak-anak mahasiswa dari otc bali di karangasem yang kemarin sempat viral berkait dengan persalahan ambulans. mereka membuat video rekaman ambulans yang lokasinya ada di karangasem karena ada satu tugas yang terkait dengan program mereka sebagai orang-orang paling wisata. mereka sudah beraudensi, sudah menyampaikan teorologi, dan mereka sudah meminta maaf juga melalui dpd ri,” kata arya wedakarna, dikutip dari tiktok @aryawedakarnasuyasa pada sabtu (29/11).

arya menegaskan bahwa meski permintaan maaf telah disampaikan, proses sanksi tetap berjalan. 

ia menyebut pihak kampus dan klinik yang terlibat akan mengambil langkah tegas atas pelanggaran tersebut. 

“pasti mereka akan mendapatkan sanksi, baik sanksi dari kampus, baik juga sanksi dari klinik yang memilih diambulan termasuk driver, dan juga dari pihak kampus yang juga memilihnya, oke. tapi semoga kita akan selesaikan dengan baik,” lanjutnya.

dalam kesempatan yang sama, salah satu mahasiswa yang terlibat menyampaikan permintaan maaf secara langsung. 

ia mengakui bahwa tindakan mereka telah menimbulkan keresahan di masyarakat bali. 

“pertama-tama saya ingin memohon maaf kepada seluruh masyarakat bali atas kegaduhan yang telah kami perbuat dan kami ingin meminta maaf kepada relawan ambulans dan kepada pihak-pihak terkait yang dirugikan kami mohon maaf sebesar-besarnya,” ucap mahasiswa tersebut.

ia menambahkan bahwa mereka sangat menyesal telah mengunggah konten tersebut ke media sosial. 

“kepada hadirin kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas video unggahan kami di media sosial kami sangat menyesal dan kami sangat menyadari penuh kesalahan kami dan kami berkomitmen dan berjanji untuk tidak mengulangi itu kembali,” lanjutnya.

mahasiswa tersebut juga menegaskan bahwa mereka siap menerima konsekuensi atas perbuatan yang dilakukan. 

“harapan kami agar masalah ini cepat selesai dan bisa diskusikan dengan dengan bermusyawarah, dan kami siap menerima sanksi dan kami akan bertanggung jawab atas perbuatan kami,” pungkasnya.

kasus ini menjadi sorotan karena memperlihatkan bagaimana fasilitas darurat seperti ambulans bisa disalahgunakan jika tidak ada pengawasan ketat. 

publik menilai tindakan mahasiswa tersebut mencederai kepercayaan terhadap layanan kesehatan yang seharusnya digunakan untuk menyelamatkan nyawa. 

meski permintaan maaf telah disampaikan, masyarakat tetap menuntut adanya sanksi tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

insiden ini juga menjadi pelajaran penting bagi generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk lebih bijak dalam menggunakan fasilitas publik dan media sosial. 

konten yang dianggap hiburan bisa berbalik menjadi masalah serius ketika menyangkut aturan hukum dan kepentingan masyarakat luas.

Tag
Share