bacakoran.co

Pasca Banjir Sumatera, Viral Ajakan Patungan Beli Hutan dari Netizen Demi Selamatkan Satwa dan Ekosistem

Ajakan patungan membeli hutan viral di media sosial, warganet dorong konservasi kolektif demi cegah deforestasi dan selamatkan satwa Indonesia./Kolase Bacakoran.co--Instagram @lambe_turah

BACAKORAN.CO - Gelombang percakapan di media sosial kembali memunculkan fenomena unik yang kali ini bukan sekadar ajakan berdonasi untuk korban bencana, melainkan ide patungan membeli hutan. 

Gagasan tersebut ramai dibicarakan warganet setelah banjir besar melanda Sumatera dan Aceh, menimbulkan kerusakan parah serta korban jiwa.

Bencana yang menyisakan duka itu memicu refleksi publik mengenai kondisi lingkungan di Indonesia. 

Banyak yang menilai deforestasi dan alih fungsi lahan menjadi salah satu faktor yang memperburuk dampak banjir. 

Dari keresahan itu, muncul ide kolektif: bagaimana jika masyarakat urunan membeli hutan, lalu menjadikannya kawasan konservasi yang dijaga bersama?

Awal Mula Ide di Media Sosial

Diskusi ini pertama kali mencuat di platform Instagram dan Thread. 

Seorang pengguna menuliskan keinginannya agar masyarakat Indonesia bisa memiliki hutan secara bersama-sama. 

Ia berharap hutan tersebut tidak jatuh ke tangan pihak yang merusak, melainkan menjadi rumah bagi flora dan fauna asli Nusantara.

“Bikin nyesek dan stres baca berita bencana Sumatera. Mungkin 10 sampai 15 tahun lagi generasi berikutnya gak bisa lihat hutan dan berbagai satwa asli Indonesia karena sudah punah. Bisa gak sih kita sebagai WNI patungan beli hutan untuk konservasi? Apa ada praktek seperti ini,” tulis netizen itu, dikutip Rabu (3/12/2025).

Unggahan tersebut segera viral. 

BACA JUGA:Umrah Saat Bencana Banjir Besar, Bupati Aceh Selatan Dipecat dari Ketua DPC Gerindra: Sangat Disayangkan!

BACA JUGA:Tajir Melintir di 2026! 5 Shio Ini Bakal Kebanjiran Rezeki Tahun Kuda Api, Cek Shio-mu!

Banyak pengguna media sosial menyatakan dukungan, bahkan ada yang langsung menawarkan diri untuk menyumbang dana. 

Mereka khawatir prediksi suram tentang hilangnya hutan Indonesia benar-benar terjadi jika tidak ada langkah nyata.

Dukungan dan Antusiasme Publik

Pasca Banjir Sumatera, Viral Ajakan Patungan Beli Hutan dari Netizen Demi Selamatkan Satwa dan Ekosistem

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - gelombang percakapan di media sosial kembali memunculkan fenomena unik yang kali ini bukan sekadar ajakan berdonasi untuk korban , melainkan ide patungan membeli hutan. 

gagasan tersebut ramai dibicarakan warganet setelah banjir besar melanda dan aceh, menimbulkan kerusakan parah serta korban jiwa.

bencana yang menyisakan duka itu memicu refleksi publik mengenai kondisi lingkungan di indonesia. 

banyak yang menilai deforestasi dan alih fungsi lahan menjadi salah satu faktor yang memperburuk dampak banjir. 

dari keresahan itu, muncul ide kolektif: bagaimana jika masyarakat urunan membeli hutan, lalu menjadikannya kawasan konservasi yang dijaga bersama?

awal mula ide di media sosial

diskusi ini pertama kali mencuat di platform instagram dan thread. 

seorang pengguna menuliskan keinginannya agar masyarakat indonesia bisa memiliki hutan secara bersama-sama. 

ia berharap hutan tersebut tidak jatuh ke tangan pihak yang merusak, melainkan menjadi rumah bagi flora dan fauna asli nusantara.

“bikin nyesek dan stres baca berita bencana sumatera. mungkin 10 sampai 15 tahun lagi generasi berikutnya gak bisa lihat hutan dan berbagai satwa asli indonesia karena sudah punah. bisa gak sih kita sebagai wni patungan beli hutan untuk konservasi? apa ada praktek seperti ini,” tulis netizen itu, dikutip rabu (3/12/2025).

unggahan tersebut segera viral. 

banyak pengguna media sosial menyatakan dukungan, bahkan ada yang langsung menawarkan diri untuk menyumbang dana. 

mereka khawatir prediksi suram tentang hilangnya hutan indonesia benar-benar terjadi jika tidak ada langkah nyata.

dukungan dan antusiasme publik

respons warganet menunjukkan antusiasme tinggi. 

ide ini dianggap lebih konkret dibanding sekadar berdonasi sesaat. 

dengan membeli hutan secara kolektif, masyarakat merasa bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan tanpa campur tangan pihak yang berpotensi mengeksploitasi lahan.

beberapa pengguna juga menambahkan informasi bahwa praktik membeli hutan untuk konservasi bukanlah hal baru. 

ada organisasi nirlaba (ngo) yang sudah melakukannya. 

misalnya, kalaweit di sumatera barat yang mengelola hutan untuk penangkaran siamang dan ungko. 

di bogor, terdapat pula hutan milik ibu rosita yang dijadikan kawasan konservasi.

“ada ngo yang beli hutan, kok. di sumatera barat ada kalaweit. lahan hutan mereka cukup luas untuk penangkaran siamang dan ungko. ada juga hutan ibu rosita di puncak, bogor,” tulis seorang netizen lain.

refleksi kesadaran lingkungan

fenomena ini menjadi cerminan meningkatnya kesadaran publik terhadap isu lingkungan. 

jika sebelumnya masyarakat lebih banyak terlibat dalam aksi donasi untuk korban bencana, kini muncul gagasan jangka panjang yang menyasar akar masalah, yaitu deforestasi.

ajakan patungan membeli hutan dianggap sebagai bentuk partisipasi nyata masyarakat dalam menjaga ekosistem. 

dengan langkah kolektif, hutan bisa tetap lestari, satwa asli indonesia terlindungi, dan generasi mendatang masih dapat menikmati kekayaan alam negeri ini.

tantangan dan harapan

meski ide ini menuai dukungan luas, tantangan tetap ada. 

membeli hutan membutuhkan legalitas, dana besar, serta pengelolaan berkelanjutan. 

namun, dengan adanya ngo dan komunitas yang sudah berpengalaman, peluang untuk mewujudkan gagasan tersebut bukanlah hal mustahil.

viralnya ajakan ini juga membuka ruang diskusi lebih luas tentang bagaimana masyarakat bisa berperan aktif dalam konservasi. 

harapannya, langkah seperti ini tidak berhenti sebagai wacana di media sosial, melainkan berkembang menjadi gerakan nyata yang melibatkan berbagai pihak.

pada akhirnya, ajakan patungan membeli hutan bukan sekadar tren sesaat. 

ia mencerminkan keresahan sekaligus harapan masyarakat terhadap masa depan lingkungan indonesia. 

lalu apakah masyarakat benar-benar siap mewujudkan ide ini demi masa depan yang lebih hijau?

Tag
Share