
Ia menegegaskan jika stairlift dan ramp portabel yang bakal dipasang di Borobudur tidak menyentuh atau melukai satu batu pun di candi.
BACA JUGA:Candi Borobudur Ditarget Hasilkan Devisa US$ 2 Miliar dalam Setahun
BACA JUGA:Duh! Wisatawan Ibu-ibu Berhijab Nekat Langgar Aturan Sakral Pura Tirta Empul, Netizen: Kurang Ajar
“Bukan eskalator, apalagi ekskavator,” terangnya.
Adapun Stairlift merupakan kursi mekanis yang bergerak naik-turun di rel, khusus untuk membantu mereka yang kesulitan naik tangga.
Sedangkan Ramp yang dibangun bersifat portable dan bongkar-pasang, tanpa paku, tanpa bor, tanpa penetrasi ke batu candi.
InJourney memastikan seluruh proses mengikuti Analisis Dampak Pusaka (HIA) dari UNESCO dan telah disetujui oleh
BACA JUGA:Back to Nature! 3 Wisata Air Terjun Tercantik dan Menantang di Dunia, No 2 Sudah Tidak Asing Lagi!
BACA JUGA:Terbang Tanpa Takut, 4 Wisata Balon Udara Bikin Kamu Betah Dilangit, Auto Ga Mau Pulang!
Museum & Cagar Budaya Kemdikbudristek.
Contoh Global: Dari Angkor Wat hingga Acropolis!
Maya menjelaskan jika Borobudur tidak sendirian dalam penerapan stairlift dan ramp.
Situs warisan dunia lain sudah lebih dulu menggunakan teknologi ini mulai dari Angkor Wat di Kamboja, Acropolis di Yunani, hingga Castle of Crete di Pulau Kreta,
BACA JUGA:3 Wisata Pantai Indonesia Bak Surga Dunia Tersembunyi, Wajib Masuk Bucket List Muda-mudi!
Akses Hanya di Satu Titik: Tangga Selatan