
“Kami ingin program MBG aman dan berkelanjutan. Asuransi akan jadi bagian penting dalam mitigasi risikonya,” ucap Ogi.
BACA JUGA:Keracunan Massal! 103 Orang Tumbang Usai Makan di Hajatan Wayangan, 1 Meninggal Dunia!
BACA JUGA:Ribuan Botol Benadryl Ditarik, Gegara Kemasan Tidak Aman hingga Diduga Sebabkan Keracunan Anak
Warning untuk Pemasok dan Pengolah Makanan
BGN mengaku langsung turun tangan setelah kasus keracunan MBG mencuat di Kota Bogor dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Tak hanya itu, pihaknya juga menegur keras Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana teknis program.
“Kami tak tinggal diam. Bila ada makanan bermasalah, kami evaluasi, tegur keras, bahkan hentikan kerja sama dengan pemasoknya,” kata Tigor.
BACA JUGA:Perhatian Buat Kepala Daerah, Ini Instruksi Terbaru Mendagri Tito untuk Dukung MBG!
BACA JUGA:MBG di PALI, 9 Siswa Masih Dirawat, Bupati Minta Penyedia Jasa Beri Kompensasi Kepada Korban
Pihak BGN pun bakal memberikan pelatihan ulang bagi para penjamah makanan.
Tujuannya jelas untuk mencegah insiden serupa dan memastikan standar keamanan pangan benar-benar ditegakkan.
Supplier Bermasalah Terancam Disetop
Tak main-main, jika ditemukan indikasi jika sumber keracunan berasal dari bahan makanan, BGN siap membekukan pemasok nakal.
BACA JUGA:Pemerintah Gencar Efisiensi Anggaran, MBG Disebut Butuh Rp25 T per Bulan, Dananya dari Mana?
“Kami telusuri sampai ke akarnya. Kalau pemasok terbukti jadi biang masalah dan tak ada perbaikan, langsung kami setop!” tegas Tigor.