Gegara Suntik Modal ke KFC, Indofood Jadi Sasaran Amukan Netizen: Boikot Produk Hingga Indomaret

Indofood disorot usai suntik dana ke KFC Indonesia. Netizen serukan boikot produk termasuk Indomie dan jaringan Indomaret./Kolase Bacakoran.co--Freepik dan Instagram @doa.harian
BACAKORAN.CO - Langkah Anthoni Salim dalam menyuntikkan dana segar ke PT Fast Food Indonesia Tbk, pengelola restoran cepat saji KFC Indonesia, mengundang amukan dari netizen.
Tak hanya menjadi topik hangat di media sosial, aksi tersebut juga memicu seruan boikot terhadap produk Indofood hingga jaringan ritel Indomaret.
Meski berlandaskan strategi bisnis, keputusan investasi ini justru berbalik menjadi badai reputasi.
Pada Mei 2025, Indofood melalui PT Indoritel Makmur bersama dengan mitranya, PT Gelael Pratama, mengucurkan dana sebesar Rp 80 miliar untuk menyelamatkan KFC Indonesia dari ancaman krisis keuangan.
Masing-masing pihak menyuntikkan Rp 40 miliar sebagai upaya memperkuat struktur permodalan perusahaan yang tengah mengalami tekanan likuiditas akut.
Tercatat hingga akhir 2024, modal kerja bersih KFC Indonesia mencapai minus Rp 1,26 triliun, dengan liabilitas jangka pendek tembus Rp 2,01 triliun.
Namun, langkah ini tidak semata-mata demi penyelamatan finansial.
Bagi Salim Group, investasi tersebut juga menjadi bagian dari strategi mempertahankan eksistensi dan memperluas portofolio bisnis konsumennya.
BACA JUGA:Indofood Buka Rekrutmen di 5 Posisi Loker untuk Fresh Graduate Penempatan Palembang, Buruan Lamar!
Kepemilikan saham di FAST meningkat dari 35,84% menjadi 37,51%, memperkuat dominasi mereka dalam industri makanan cepat saji yang sebelumnya telah disokong oleh produk unggulan seperti Indomie dan jaringan ritel Indomaret.
Meski bermuatan bisnis, suntikan modal ini tak luput dari interpretasi publik.