5 Fasilitas Yang Akan Didapat Jamaah Haji di Tanah Suci, Sediakan Makanan Sampai 25,8 Juta Box

Selasa 29 Apr 2025 - 16:29 WIB
Reporter : Kumaidi
Editor : Kumaidi
5 Fasilitas Yang Akan Didapat Jamaah Haji di Tanah Suci, Sediakan Makanan Sampai 25,8 Juta Box

Sementara selama di Madinah, jamaah akan mendapatkan 27 kali makan yang disiapkan oleh 21 perusahaan katering.

“Total yang kita siapkan untuk jamaah haji kita selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta box makanan,” ucap Muchlis M Hanafi.

Kemenag juga meminta agar perusahaan katering menggunakan produk dalam negeri. Misalnya, untuk keperluan bumbu, Kemenag minta perusahaan katering gunakan bumbu jadi dari Indonesia.

"Dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah kita penuhi dari Indonesia. Artinya produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan,” jelasnya.

Demikian juga dengan makanan siap saji. Dijelaskan Muchlis M Hanafi, makanan siap saji akan disiapkan pada rentang ada 7 – 15 Zulhijjah. 

Saat itu, kondisi di Makkah macet sehingga menyulitkan dalam proses distribusi. Karenanya, disiapkan makanan siap saji agar bisa didistribusian lebih awal dan makanan tetap bisa dikonsumsi pada waktunya.

“Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang akan melayani jamaah haji kita sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji, ada rendang, opor dan lain sebagainya,” ujar Muchlis.

“Mudah-mudahan dengan itu semua kepuasan jamaah terhadap layanan konsumsi tahun ini semakin meningkat,” lanjutnya.


Sejumlah bisa sudah disiapkan untuk melayani Jamaah Haji Indonesia selama di Tanah Suci-kemenag-

Terkait layanan puncak ibadah haji, dari 8 – 13 Zulhijjah, Muchlis M Hanafi juga menegaskan bahwa itu sudah siapkan. Kementerian Agama untuk kali pertama bekerja sama dengan 8 perusahaan dalam menyiapkan layanan bagi 203.320 jamaah.

BACA JUGA:Tinggal 2,26 Persen Jamaah Haji Reguler Belum Lunasi Biaya Haji, Pelunasan Ditunggu Sampai 17 April 2025

Dijelaskan Muchlis M Hanafi, keterlibatan 8 perusahaan ini merupakan suatu hal baru dalam pelayanan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. 

Dulu, pada sekitar tahun 1950 – 1970 an, layanan jamaah haji Indonesia disiapkan melalui para Syekh dari Jawa. Tahun 1981 – 1983, para syekh ini melebur dalam satu muassasah (Yayasan) berbasis geografis. 

“Kalau dari Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei, Thailand itu muassasahnya namanya Asia Tenggara. Jadi mesti kita dilayani ke situ,” sebutnya.

Sejak 2021 – 2023, Muassasah ini diminta oleh Kerajaan Arab Saudi untuk bertransformasi menjadi perusahaan supaya lebih professional. Sekarang penyedian layanannya tidak lagi dibatasi pada aspek geografis. 

Jamaah haji Indonesia misalnya, tidak harus ke perusahaan yang dulu menangani Asia Tenggara, tapi sudah terbuka.

Kategori :