
BACAKORAN.CO - Dunia pendidikan agama kembali tercoreng oleh aksi bejat seorang oknum pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kabar Ketua Ponpes rudapaksa 20 santriwati ini membuat rakyat geram dan tak habis pikir dengan seringnya terjadi kasus pencabulan dalam lingkungan pesantren.
Pelaku berinisial AF, melakukan pelecehan seksual dengan modus menjanjikan keberkahan agar korban melahirkan anak-anak baik, mirip dengan tokoh dalam film “Bidaah.”
Pelaku kini telah diamankan polisi pada 21 April 2025.
Dilansir dari Tribunnews, AF, yang merupakan ketua yayasan ponpes di Gunung Sari, Lombok Barat, melakukan aksinya dengan modus ritual “pencucian rahim” untuk melahirkan anak wali.
BACA JUGA:Astaga! Oknum Polisi Cabuli Mertua Nekat Ajukan Banding Pemecatan, Netizen: Urat Malunya Putus!
BACA JUGA:Fakta Mengejutkan! Dokter Kandungan Garut Akui 4 Kali Cabuli Pasien
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Joko Jumadi, mengungkapkan setidaknya ada 20 korban, meskipun hanya beberapa yang berani melapor.
Korban terinspirasi untuk speak up setelah menonton film Bidaah yang mengisahkan tokoh Walid dengan modus serupa.
Pihak ponpes telah memberhentikan AF dari jabatannya, dan kasus ini kini ditangani Polresta Mataram, seperti yang dijelaskan Joko.
Netizen pun ramai mengomentari unggahan tersebut, mengecam keras perilaku AF dan menyuarakan kekecewaan terhadap dunia pendidikan agama dalam postingan viral akun @Heraloebss.
BACA JUGA:Geger Dokter Cabul Lecehkan Pasien Saat Rawat Inap di Malang, Kasus Pelecehan Makin Merajalela!
“Maraknya kejadian hal semacam ini salah satunya akibat masyarakat sudah tidak paham soal budaya negeri nya sendiri” @assyifatulalif.
“Memang sangat dahsyat perang melawan atau mengendalikan Nafsu itu.????” @Ghosper76.