
Namun, respons Istana Kepresidenan malah bikin geleng-geleng menyuruh kepala babi tersebut dimasak saja!
Pernyataan kontroversial itu langsung jadi bensin di api gosip nasional.
Alih-alih mengecam keras atau menjanjikan investigasi, Istana justru melempar saran santai yang bikin publik bertanya-tanya: serius atau cuma bercanda?
BACA JUGA:Kapolri Murka! Perintahkan Kabareskrim Usut Teror Kepala Babi & Tikus di Kantor Tempo
Netizen pun ramai, ada yang ngakak dan ada yang geram.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, buru-buru klarifikasi biar tak salah paham.
Menurutnya dengan cara memasak itu cuma cara buat mengecilkan peneror, biar mereka tak besar kepala, dilansir Harian Disway.
Hasan menegaskan bahwa Istana tak bermaksud meremehkan insiden ini, melainkan ingin meredakan ketegangan dengan sedikit humor.
BACA JUGA:Setelah Kepala Babi, Kini Tempo Kembali Dikirim 6 Bangkai Tikus yang Terpenggal, Teror?
BACA JUGA:Teror Kiriman Kepala Babi ke Kantor Tempo, Netizen Kritik Keras Respon Istana
Ia juga mengabarkan bahwa Istana serius dukung kebebasan pers, tapi peneror ini jangan dikasih panggung.
Insiden ini bermula saat kurir misterius mengantar paket mengerikan itu ke redaksi Tempo pada Jumat lalu.
Kepala babi dalam kotak kardus itu sontak bikin panik staf redaksi, apalagi Tempo dikenal vokal mengkritik kebijakan pemerintah.
Dugaan sementara, ini bentuk intimidasi terkait liputan mereka yang tajam.
BACA JUGA:Viral Video Gerai Mie Gacoan Disegel karena Mengandung Minyak Babi, Hoaks atau Fakta?