bacakoran.co

Viral! Ryu Kintaro Bocah 9 Tahun Dengan Omzet Miliaran Picu Debat Netizen, Banyak yang Nyinyir

Ryu Kintaro viral usai klaim hidup perintis di usia 9 tahun, ia sudah punya omzet Rp1 miliar.-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO — Sosok Ryu Kintaro, bocah laki-laki berusia 9 tahun, tengah menjadi perbincangan panas di media sosial.

Dikenal sebagai YouTuber cilik dan pengusaha muda pendiri brand jamu Tjap Nyonya Kaya, namanya viral usai menyebut hidup sebagai perintis usaha itu menyenangkan, meski tanpa jaminan hasil.

Pernyataan itu dilontarkannya dalam sebuah video yang dipublikasikan pada Jumat (25/7/2025). "Yang paling seru itu justru hidup sebagai perintis.

Nggak ada yang nunjukin arah, nggak ada yang ngejamin hasil. Justru itu letak asiknya," ujar Ryu dalam video yang dikutip dari SoloBalapan.com.

Namun, komentar itu langsung memicu gelombang kritik.

Banyak netizen menganggap pernyataan tersebut tidak relevan, mengingat latar belakang Ryu yang disebut-sebut berasal dari keluarga konglomerat.

BACA JUGA:Sosok Ryu Kintaro, Bocah 10 Tahun yang Viral Berkat Berjualan Pakai Mobil Mewah Senilai 3,5 Miliar!

BACA JUGA: Pelatih Klub Milik Pengusaha Indonesia Ini Jadi Suksesor Inzaghi di Inter Milan

Fakta bahwa Ryu Kintaro adalah anak dari Christopher Sebastian, CEO Makko Group, perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.

Seperti otomotif, kaca film, dan kuliner memperkuat pandangan publik bahwa Ryu tumbuh dalam keluarga dengan privilese ekonomi yang luar biasa.

"Dia gagal dikasih modal lagi, gw gagal dikejar rentenir," sindir akun TikTok @sigma, seperti dikutip dari SoloBalapan.com.

Makko Group sendiri dikenal luas sebagai importir kaca film ternama 3M, pemilik jaringan restoran Ayam Bebek Angsa, hingga usaha refleksi Pijat Ningrat.

Dengan dukungan semacam ini, warganet menilai bahwa perjalanan bisnis Ryu jauh dari kata ‘merintis dari nol’.

Namun, tak sedikit pula yang membela. “Lihat pesannya, bukan siapa yang ngomong,” tulis seorang pengguna media sosial.

Viral! Ryu Kintaro Bocah 9 Tahun Dengan Omzet Miliaran Picu Debat Netizen, Banyak yang Nyinyir

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co — sosok , bocah laki-laki berusia 9 tahun, tengah menjadi perbincangan panas di media sosial.

dikenal sebagai cilik dan pengusaha muda pendiri brand jamu tjap nyonya kaya, namanya usai menyebut hidup sebagai perintis usaha itu menyenangkan, meski tanpa jaminan hasil.

pernyataan itu dilontarkannya dalam sebuah video yang dipublikasikan pada jumat (25/7/2025). "yang paling seru itu justru hidup sebagai perintis.

nggak ada yang nunjukin arah, nggak ada yang ngejamin hasil. justru itu letak asiknya," ujar ryu dalam video yang dikutip dari solobalapan.com.

namun, komentar itu langsung memicu gelombang kritik.

banyak netizen menganggap pernyataan tersebut tidak relevan, mengingat latar belakang ryu yang disebut-sebut berasal dari keluarga konglomerat.

fakta bahwa  adalah anak dari christopher sebastian, ceo , perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.

seperti otomotif, kaca film, dan kuliner memperkuat pandangan publik bahwa ryu tumbuh dalam keluarga dengan privilese ekonomi yang luar biasa.

"dia gagal dikasih modal lagi, gw gagal dikejar rentenir," sindir akun tiktok @sigma, seperti dikutip dari solobalapan.com.

makko group sendiri dikenal luas sebagai importir kaca film ternama 3m, pemilik jaringan restoran ayam bebek angsa, hingga usaha refleksi pijat ningrat.

dengan dukungan semacam ini, warganet menilai bahwa perjalanan bisnis ryu jauh dari kata ‘merintis dari nol’.

namun, tak sedikit pula yang membela. “lihat pesannya, bukan siapa yang ngomong,” tulis seorang pengguna media sosial.

mereka menilai ryu tetap layak diapresiasi karena sudah mulai berwirausaha sejak usia dini.

jualan jamu, omzet miliaran

ryu mulai dikenal publik lewat kanal youtube dan tiktok-nya yang memiliki jutaan pengikut.

konten-kontennya seputar gaya hidup, edukasi bisnis, dan vlog harian berhasil menarik perhatian banyak orang tua dan anak-anak.

salah satu momen yang sempat viral adalah saat ia menjual minuman ringan di pinggir jalan menggunakan mobil mewah keluarga.

dalam wawancara dengan kanal kasisolusi, ryu mengaku bahwa kado ulang tahun pertamanya bukanlah mainan, melainkan bisnis ayam krispi gerobakan.

sayangnya, bisnis ayam krispi tersebut gagal hanya dalam dua hari.

namun, kegagalan tak membuat ryu mundur. ia lalu menggagas bisnis jamu modern, tjap nyonya kaya, yang laris manis di pasaran.

dalam wawancara dengan detikhot (26/2/2025), ryu menjelaskan motivasi di balik jamu buatannya.

“jamu aku ini beda, rasanya enak, menyegarkan, dan nggak pahit sama sekali. jadi anak kecil pun suka minum,” kata ryu.

dengan harga rp15.000 per botol, ia mengaku omzetnya mencapai rp1 miliar per tahun.

panen hadiah dan prestasi

tidak hanya sukses dalam bisnis, ryu juga kerap viral karena gaya hidup mewahnya.

pada imlek 2025, ia mengunggah video unboxing angpao senilai rp77,5 juta lengkap dengan dua iphone 16 pro max.

video tersebut mendapatkan lebih dari 3 juta likes dan ratusan ribu komentar di tiktok.

tak heran jika ia kemudian terpilih sebagai runner-up dalam ajang south east asia young entrepreneur x factor 2025. dalam keterangannya kepada cnn indonesia, ryu mengungkapkan rasa syukurnya.

“saya sangat bersyukur bisa mewakili indonesia. ini bukti bahwa usia bukan batasan untuk berkarya. saya harap bisa menginspirasi anak-anak lain,” ujarnya.

munculnya fenomena ryu kintaro membuka ruang diskusi lebih luas mengenai relasi antara bakat dan privilese.

banyak yang mengapresiasi semangat dan keberaniannya memulai bisnis di usia muda, namun tak sedikit pula yang menuntut kejujuran narasi dan kesadaran akan posisi sosialnya.

dalam sebuah artikel opini di bisnis muda, disebutkan bahwa kekuatan ryu justru terletak pada kejujurannya.

ia tak menutupi fakta bahwa dirinya adalah “anak ”.

justru karena itu, brand dan kontennya terasa autentik dan tidak dipaksakan menjadi kisah “zero to hero”.

dari kisah ryu, kita bisa belajar bahwa sukses di usia muda memang mungkin, terutama dengan dukungan lingkungan, pendidikan, dan fasilitas yang memadai.

namun, penting pula bagi publik figur, termasuk anak-anak untuk menyadari konteks sosial mereka agar pesan yang disampaikan lebih membumi dan tidak menyinggung.

Tag
Share