Oknum TNI Bunuh Pelajar di Medan, Vonis Hukuman Ringan Tuai Tangisan Ibu Korban Minta Keadilan
Vonis 10 bulan untuk oknum TNI yang aniaya pelajar hingga tewas picu tangis ibu korban./Kolase Bacakoran.co--Youtube Tribun MedanTV
BACAKORAN.CO — Tangis pilu seorang ibu pecah di depan Pengadilan Militer I-02 Medan.
Lenny Damanik, ibu dari MHS (15), pelajar SMP yang meninggal dunia usai dianiaya oleh oknum TNI, Sertu Riza Pahlevi, tak kuasa menahan kesedihan saat mendengar vonis yang dijatuhkan kepada pelaku.
Vonis 10 bulan penjara yang dijatuhkan Ketua Majelis Hakim Letkol Ziky Suryadi pada Senin (20/10/2025) dinilai terlalu ringan dan tidak mencerminkan keadilan.
Sambil memegang foto anaknya yang telah tiada, Lenny dan keluarga menyampaikan protes keras terhadap putusan tersebut.
“Saya kesal kali dengar hukuman itu dari 1 tahun jadi 10 bulan, padahal anak saya sudah meninggal dibunuh,” kata Lenny dengan suara bergetar.
Ia menambahkan, sebagai seorang ibu yang kehilangan anaknya secara tragis, harapannya hanya satu, yaitu keadilan.
“Saya hanya ingin dihukum lah seadil-adilnya, sesuai dengan perbuatannya. Padahal masih panjang perjalanannya. Saya mohon supaya dihukum lah seadil-adilnya. Cuma itu permintaan saya,” tambah Lenny sambil menangis.
Kronologi dan Fakta Kasus Penganiayaan
BACA JUGA:Waduh, Vonis Seumur Hidup Dibatalkan, 2 Eks TNI Penembak Bos Rental Cuma Dihukum 15 Tahun Penjara!
Kasus ini bermula dari insiden tawuran pelajar yang terjadi di bantaran rel kereta api di Jalan Pelikan Ujung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (24/5/2024).
MHS, pelajar kelas 3 SMP negeri di Medan, disebut tengah menyaksikan tawuran tersebut.
Menurut keterangan keluarga dan kuasa hukum, MHS sempat ditangkap oleh oknum Babinsa dan diduga mengalami penganiayaan.
Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, yang menjadi kuasa hukum keluarga korban, mengungkapkan bahwa MHS mengalami luka serius di kepala, dada, dan tangan.
“Pasca kejadian tawuran tersebut, diketahui MHS sempat ditangkap diduga oleh Babinsa, diduga dianiaya, dipukul hingga jatuh ke bawah rel. Kemudian habis ada luka penganiayaan di kepalanya, korban juga mendapatkan penganiayaan di dada, tangan lecet, hingga mengeluarkan darah,” ujar Irvan.