bacakoran.co

Guru SD di Malaysia Kesal Para Murid Pakai Bahasa Indonesia dalam Tugas Sekolah: Tolong Pantau Konten Anak

Guru SD Malaysia kesal murid pakai kosakata Bahasa Indonesia dalam tugas/Kolase Bacakoran.co--Instagram @unikinfold

BACAKORAN.CO - Sebuah video viral dari Malaysia menghebohkan jagat maya setelah menampilkan seorang guru perempuan yang meluapkan kekesalannya terhadap murid-muridnya. 

Dalam video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @unikinfold dan akun TikTok @duniapunyacerita_, sang guru dengan tegas menyoroti penggunaan kosakata Bahasa Indonesia dalam tugas karangan Bahasa Melayu yang dikumpulkan para siswa.

“Perkataan yang cikgu jumpe, ‘berencana’, ‘merencanakan’, ‘rumah sakit’, teman’. Memanglah dalam bahase Melayu ade kata teman, tapi penggunaan yang lebih sesuai adalah kawan… Gune bahasa Indonesia banyak yang cikgu jumpe dalam karangan awak ni,” ucap guru tersebut, dikutip Minggu, (6/7).

Bagi sang guru, fenomena ini bukan sekadar kesalahan linguistik, tapi juga masalah pola konsumsi media. 

BACA JUGA:Biadab! Guru Ngaji di Tebet Cabuli 10 Santri dengan Modus Ajarkan Hadas, Korban Diancam dan Dianiaya

BACA JUGA:Guru Demak Tendang Murid, Kasus Berakhir Damai Namun Tetap Disanksi, Begini Kronologinya!

Ia mengimbau para orang tua untuk lebih serius memantau konten yang dikonsumsi anak-anak mereka karena, menurutnya, konten memiliki pengaruh besar terhadap cara anak menulis dan berpikir.

“Cikgu bebel bukan suka-suka… Tolong ye ibu bapa, pantau konten anak-anak. Sekarang karangan penuh perkataan macam ‘berencana, teman-teman, rumah sakit’,” ujarnya dengan nada prihatin.

Guru tersebut menilai arus konten dari Indonesia melalui TikTok, Instagram, dan YouTube yang telah mendominasi dan memberi dampak langsung terhadap diksi yang digunakan anak-anak Malaysia dalam pelajaran Bahasa Melayu. 

Kosakata seperti “rumah sakit” yang seharusnya dalam Bahasa Melayu disebut “hospital”, serta “berencana” yang lazimnya ditulis sebagai “merancang”, menjadi bukti nyata dari pengaruh media lintas batas budaya.

BACA JUGA:Viral Oknum Guru Tendang Murid di Karangawen Demak Terekam Kamera saat Ujian dan Berujung Mediasi

BACA JUGA:Upadate Kasus Guru SMPN 1 Karangawen Demak Berakhir Damai Bikin Netizen Geram: Ini Bukan Drama Indosiar Woy!

Yang menarik, fenomena serupa juga terjadi sebaliknya. 

Anak-anak di Indonesia pun turut banyak menggunakan istilah dari Bahasa Melayu karena terpengaruh tayangan asal Malaysia seperti Upin & Ipin.

Guru SD di Malaysia Kesal Para Murid Pakai Bahasa Indonesia dalam Tugas Sekolah: Tolong Pantau Konten Anak

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - sebuah video viral dari malaysia menghebohkan jagat maya setelah menampilkan seorang perempuan yang meluapkan kekesalannya terhadap -muridnya. 

dalam video yang diunggah ulang oleh akun instagram @unikinfold dan akun tiktok @duniapunyacerita_, sang guru dengan tegas menyoroti penggunaan kosakata bahasa indonesia dalam tugas karangan yang dikumpulkan para siswa.

“perkataan yang cikgu jumpe, ‘berencana’, ‘merencanakan’, ‘rumah sakit’, teman’. memanglah dalam bahase melayu ade kata teman, tapi penggunaan yang lebih sesuai adalah kawan… gune bahasa indonesia banyak yang cikgu jumpe dalam karangan awak ni,” ucap guru tersebut, dikutip minggu, (6/7).

bagi sang guru, fenomena ini bukan sekadar kesalahan linguistik, tapi juga masalah pola konsumsi media. 

ia mengimbau para orang tua untuk lebih serius memantau konten yang dikonsumsi anak-anak mereka karena, menurutnya, konten memiliki pengaruh besar terhadap cara anak menulis dan berpikir.

“cikgu bebel bukan suka-suka… tolong ye ibu bapa, pantau konten anak-anak. sekarang karangan penuh perkataan macam ‘berencana, teman-teman, rumah sakit’,” ujarnya dengan nada prihatin.

guru tersebut menilai arus konten dari indonesia melalui tiktok, instagram, dan youtube yang telah mendominasi dan memberi dampak langsung terhadap diksi yang digunakan anak-anak malaysia dalam pelajaran bahasa melayu. 

kosakata seperti “rumah sakit” yang seharusnya dalam bahasa melayu disebut “hospital”, serta “berencana” yang lazimnya ditulis sebagai “merancang”, menjadi bukti nyata dari pengaruh media lintas batas budaya.

yang menarik, fenomena serupa juga terjadi sebaliknya. 

anak-anak di indonesia pun turut banyak menggunakan istilah dari bahasa melayu karena terpengaruh tayangan asal malaysia seperti upin & ipin.

video itu menuai beragam komentar dari warganet, sebagian membela guru, sebagian lainnya menyentil balik dengan nada sarkastik.

"muridnya orang malaysia..sekolah di malaysia..wajar lah harus bahasa malaysia," komentar akun instagram @pasha***.

"tidak ada yg salah. ibu gurunya mengajarkan bentuk sederhana nasionalisme, yaitu dengan menjunjung tinggi bahasa negara sendiri. sebaliknya kalau terjadi di indonesia pun, gurupun tetap akan menegur, karena itu tugas pengajar, mengarahkan jika ada yang tidak sesuai," kata akun instagram @arif***.

"ya iyalah dia org malaysia."

"misi sunsanti berhasil."

"dia menjunjung tinggi bahasa nya jadinya suka-suka bu gurunya lah y krn negara dia y pakai bahasa negara dia."

"iya bener sih jgn pakepake bahasa indonesia, batik jg jangan dibawa, reog juga jangan yah, apalg tuh rendang jg jangan, kasih tau ceguuuu jgn tebawabawa bahasa budaya indonesia ye."

"anakku nonton upin ipin hampir tiap hari bahkan berjam jam tp kok ga terpengaruh ya. dia tau cikgu itu guru tp tetap di sekolah panggil bu guru."

kontroversi ini membuka diskusi menarik soal batasan budaya dan bahasa dalam era digital. 

arus informasi dari luar negeri, terutama dari negara tetangga—mudah terserap dan memengaruhi anak-anak tanpa mereka sadari.

Tag
Share