bacakoran.co

Truk Bantuan Mulai Masuk Gaza di Tengah Jeda Taktis Israel: Harapan Baru di Tengah Krisis Kemanusiaan

Truk bantuan mulai masuk gaza di tengah jeda taktis israel, harapan baru di tengah krisis kemanusiaan--

BACAKORAN.CO - Setelah berbulan-bulan krisis kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza, sinyal harapan mulai muncul.

Pada Minggu, 27 Juli 2025, truk-truk bantuan kemanusiaan dari Mesir mulai memasuki Gaza melalui perlintasan Rafah, menyusul pengumuman jeda taktis oleh militer Israel di tiga wilayah utama: Al-Mawasi, Deir el-Balah, dan sebagian Kota Gaza.

Meski perlintasan Rafah menjadi titik awal, truk bantuan tidak bisa langsung masuk ke Gaza karena sisi Palestina dari perbatasan tersebut telah rusak parah dan dikuasai militer Israel sejak tahun lalu.

Sebagai alternatif, konvoi harus memutar ke Kerem Shalom (Karam Abu Salem) untuk pemeriksaan sebelum diizinkan masuk ke Gaza selatan.

BACA JUGA:Gaza Darurat Kelaparan! PBB Sebut Sepertiga Warga Tak Makan Berhari-hari, 470 Ribu Terancam Mati Lapar

BACA JUGA:Makin Biadap, Israel Hancurkan 1000 Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Ditengah Krisis Kelaparan

Rekaman dari media Mesir menunjukkan truk-truk besar bermuatan karung putih, beberapa bertanda Bulan Sabit Merah Mesir, dan lainnya membawa bendera Uni Emirat Arab dengan tulisan “Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza – Proyek Dukungan Air”.

Militer Israel menyatakan bahwa jeda harian berlangsung dari pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat, khusus di wilayah yang tidak sedang menjadi lokasi operasi militer aktif.

Israel juga membuka rute-rute aman untuk memfasilitasi konvoi bantuan dari PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya.

Langkah ini diambil di tengah tekanan internasional yang meningkat akibat kelaparan massal yang mengancam lebih dari 2 juta penduduk Gaza.

BACA JUGA:Sosok Camat Padang Tiji Diduga Selingkuh dengan Istri Orang Lain di Mobil Dinas, Netizen: Copot!

BACA JUGA:Pilu! Bocah 6 Tahun Hilang di Pasar Pedamaran, Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kebun Karet OKI

Sebagai respons, Israel, UEA, dan Inggris mulai mengirimkan bantuan makanan melalui udara, meski metode ini menuai kritik dari berbagai pihak.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyebut pengiriman bantuan lewat udara sebagai solusi yang “mahal, tidak efisien, dan berisiko membunuh warga sipil yang kelaparan”.

Truk Bantuan Mulai Masuk Gaza di Tengah Jeda Taktis Israel: Harapan Baru di Tengah Krisis Kemanusiaan

Melly

Melly


bacakoran.co - setelah berbulan-bulan krisis kemanusiaan yang memburuk di jalur , sinyal harapan mulai muncul.

pada minggu, 27 juli 2025, kemanusiaan dari mesir mulai memasuki gaza melalui perlintasan rafah, menyusul pengumuman jeda taktis oleh militer israel di tiga wilayah utama: al-mawasi, deir el-balah, dan sebagian kota gaza.

meski perlintasan rafah menjadi titik awal, truk bantuan tidak bisa langsung masuk ke gaza karena sisi palestina dari perbatasan tersebut telah rusak parah dan dikuasai militer israel sejak tahun lalu.

sebagai alternatif, konvoi harus memutar ke kerem shalom (karam abu salem) untuk pemeriksaan sebelum diizinkan masuk ke gaza selatan.

rekaman dari media mesir menunjukkan truk-truk besar bermuatan karung putih, beberapa bertanda bulan sabit merah mesir, dan lainnya membawa bendera uni emirat arab dengan tulisan “bantuan kemanusiaan untuk gaza – proyek dukungan air”.

militer israel menyatakan bahwa jeda harian berlangsung dari pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat, khusus di wilayah yang tidak sedang menjadi lokasi operasi militer aktif.

israel juga membuka rute-rute aman untuk memfasilitasi konvoi bantuan dari pbb dan organisasi kemanusiaan lainnya.

langkah ini diambil di tengah tekanan internasional yang meningkat akibat kelaparan massal yang mengancam lebih dari 2 juta penduduk gaza.

sebagai respons, israel, uea, dan inggris mulai mengirimkan bantuan makanan melalui udara, meski metode ini menuai kritik dari berbagai pihak.

kepala unrwa, philippe lazzarini, menyebut pengiriman bantuan lewat udara sebagai solusi yang “mahal, tidak efisien, dan berisiko membunuh warga sipil yang kelaparan”.

sementara itu, israel membantah tuduhan membatasi bantuan dan menyalahkan beberapa badan pbb atas distribusi yang tidak optimal.

namun, organisasi bantuan internasional menuding militer israel menciptakan kondisi berbahaya di sekitar pusat distribusi dan membatasi akses ke wilayah terdampak.

pada sabtu, lebih dari 50 warga palestina dilaporkan tewas akibat serangan dan penembakan israel, termasuk mereka yang sedang menunggu bantuan di titik distribusi.

situasi ini menambah urgensi bagi dunia internasional untuk mendorong solusi damai dan distribusi bantuan yang lebih efektif.

meski jeda taktis dan masuknya truk bantuan menjadi titik terang, tantangan besar masih membayangi.

distribusi yang aman, akses penuh, dan gencatan senjata permanen menjadi tuntutan utama dari komunitas global.

gaza masih menanti lebih dari sekadar jeda—mereka menanti keadilan dan kehidupan yang layak.

Tag
Share