Dedi Mulyadi Sampaikan Duka pada Tragedi Tambang Kapur Longsor, 5 Pekerja Tewas

Tragedi tambang kapur longsor di Gunung Kuda, Cirebon, menewaskan 5 pekerja. Gubernur Dedi Mulyadi mengambil tindakan tegas dengan menutup tambang secara permanen. Simak berita selengkapnya!--Ig - dedimulyadi71
BACA JUGA:Update Longsor di Pekalongan Tewaskan 16 Orang dan 3 Korban Hilang Serta 10 Lainnya Luka-Luka
Tim SAR dan warga sekitar berjuang menggali reruntuhan untuk mencari korban.
Sayangnya, lima orang dinyatakan tewas, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Tindakan Pemerintah
Menanggapi insiden ini, Dedi Mulyadi segera memerintahkan Kepala Dinas ESDM Jawa Barat untuk menghentikan seluruh operasional tambang Gunung Kuda.
BACA JUGA:Banjir dan Longsor Pekalongan Sebabkan 15 Orang Tewas dan 5 Hilang, Ini Identitasnya
"Saya sangat prihatin. Mereka ini bekerja untuk mencari nafkah, tapi pulang tinggal nama.
Ini harus jadi perhatian serius bagi kita semua," ujar Dedi Mulyadi dengan nada haru.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum menjabat sebagai gubernur, dirinya telah mengunjungi lokasi tambang dan melihat langsung betapa berbahayanya aktivitas pertambangan di sana.
Masalah Keselamatan di Tambang Tradisional
BACA JUGA:Bencana Longsor di Pekalongan, 16 Korban Meninggal, Evakuasi Terkendala Akses dan Cuaca
BACA JUGA:Tanah Longsor di Tambang Giok Myanmar, 32 Korban Jiwa & Puluhan Rumah Tertimbun Lumpur
Tragedi ini menyoroti masalah klasik dalam industri tambang di Indonesia, terutama tambang rakyat atau tambang tradisional yang sering minim pengawasan keselamatan.
Banyak pekerja yang tidak dibekali alat pelindung yang memadai, dan aktivitas penambangan dilakukan tanpa kajian geologi yang menyeluruh.
Kondisi geologis area tambang kapur yang rentan longsor sebenarnya telah lama menjadi kekhawatiran, namun kurangnya regulasi dan pengawasan membuat tragedi seperti ini terus berulang.