bacakoran.co - , sebagai salah satu warisan budaya dunia, kini menjadi sorotan dengan pemasangan stairlift sebuah inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas.
namun, di balik manfaatnya, muncul perdebatan sengit yaitu:
apakah teknologi ini benar-benar solusi inklusif, atau justru berpotensi mengancam keaslian struktur candi yang telah berdiri selama berabad-abad?
pemerintah menegaskan bahwa ini bersifat portabel dan tidak menggunakan baut atau pengeboran, sehingga tidak merusak struktur candi.
bahkan, teknologi serupa telah diterapkan di berbagai situs warisan dunia seperti angkor wat di kamboja dan parthenon acropolis di yunani.
namun, sebagian masyarakat tetap mempertanyakan dampaknya terhadap estetika dan nilai historis .
apakah pemasangan stairlift ini akan menjadi langkah maju dalam menjadikan borobudur lebih inklusif, atau justru membuka pintu bagi perubahan yang mengancam keasliannya?
mari kita telusuri lebih dalam!
tujuan pemasangan stairlift (meningkatkan aksesibilitas)
pemerintah indonesia berencana untuk memasang fasilitas aksesibilitas sementara, seperti stairlift dan jalur landai (ramp), untuk memudahkan mobilitas pengunjung selama berada di situs warisan dunia unesco tersebut.
fasilitas ini dianggap krusial untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia, sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan nilai sejarah borobudur secara langsung.
kemudahan akses bagi semua
pemasangan stairlift di candi borobudur bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas bagi pengunjung yang memiliki keterbatasan fisik.
teknologi ini telah diterapkan di berbagai situs warisan dunia seperti angkor wat, gereja saint peter di italia, dan forbidden city di china.
dengan adanya stairlift, pengunjung yang sebelumnya kesulitan menaiki tangga candi kini dapat menikmati keindahan borobudur dengan lebih nyaman.
ketua dpd walubi jawa tengah, tanto soegito harsono, menyatakan bahwa stairlift sangat membantu bagi lansia dan umat buddha yang memiliki keterbatasan fisik.
bahkan, beberapa tokoh agama mendukung pemasangan permanen fasilitas ini demi kenyamanan pengunjung.
ancaman bagi keaslian candi?
di sisi lain, banyak pihak yang khawatir bahwa pemasangan stairlift dapat mengganggu keaslian dan estetika candi borobudur sebagai situs bersejarah.
meskipun pihak pengelola memastikan bahwa stairlift bersifat portabel dan tidak menggunakan baut atau pengeboran, beberapa pemerhati budaya tetap mempertanyakan dampaknya terhadap struktur candi dalam jangka panjang.
kepala kantor komunikasi kepresidenan, hasan nasbi, menyebut bahwa pemasangan stairlift dilakukan dengan mempertimbangkan aspek konservasi dan tidak merusak struktur candi.
namun, keputusan untuk menjadikannya permanen masih dalam tahap kajian oleh kementerian kebudayaan dan dewan cagar budaya.
sebagai salah satu situs warisan dunia, candi borobudur selalu menjadi pusat perhatian dalam setiap perubahan yang terjadi di sekitarnya.
pemasangan stairlift di candi ini telah memicu perdebatan antara aksesibilitas dan pelestarian keaslian situs bersejarah.
di satu sisi, teknologi ini membuka peluang bagi lansia dan penyandang disabilitas untuk menikmati keindahan borobudur tanpa hambatan fisik.
namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa keberadaan stairlift meskipun bersifat portabel dapat mengubah pengalaman autentik dan estetika candi.
keputusan akhir mengenai pemasangan permanen stairlift masih dalam tahap evaluasi oleh pemerintah dan para ahli konservasi.
yang jelas, keseimbangan antara kemudahan akses dan pelestarian warisan budaya harus menjadi prioritas utama.
apakah ini langkah maju menuju inklusivitas, atau justru ancaman bagi keaslian borobudur? hanya waktu yang akan menjawabnya.