bacakoran.co - aksi tegas aparat kepolisian terhadap praktik premanisme kembali menjadi sorotan publik setelah ribuan berhasil diamankan dalam operasi berskala nasional.
langkah ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian republik indonesia (polri) dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
tak hanya menangkap pelaku, juga memperketat pengawasan di ruang tahanan dengan pemasangan cctv 24 jam demi memastikan transparansi dan keamanan.
operasi gabungan berantas premanisme
dalam video yang diunggah di kanal youtube resmi tv radio, tampak petugas dari berbagai satuan melakukan razia di sejumlah titik rawan kejahatan di jakarta dan kota besar lainnya.
operasi ini menyasar preman-preman jalanan yang kerap meresahkan warga, mulai dari pungli (pungutan liar), pemalakan sopir angkutan, hingga penguasaan lahan secara ilegal.
kapolri menegaskan bahwa tindakan ini bukan hanya bersifat sementara.
“kami tidak akan mentolerir segala bentuk aksi premanisme.
ini adalah bentuk nyata kehadiran negara untuk melindungi rakyat,” tegasnya.
hingga mei 2025, lebih dari 3.000 preman berhasil ditangkap dan diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.
sebagian besar dari mereka diketahui merupakan residivis yang kembali beraksi setelah menjalani hukuman sebelumnya.
pengawasan ketat melalui cctv 24 jam
tak hanya fokus pada penangkapan, polri juga memperkuat sistem pengawasan internal, khususnya di ruang tahanan.
cctv dengan pemantauan 24 jam dipasang di seluruh rumah tahanan di tingkat polres dan polda.
langkah ini diambil untuk menghindari praktik-praktik menyimpang seperti kekerasan terhadap tahanan, suap-menyuap, hingga potensi kaburnya napi.
“semua area strategis dalam tahanan kini diawasi kamera.
kami ingin memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang atau praktik kekerasan,” ujar kepala divisi humas polri.
tindakan ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan pegiat hak asasi manusia.
mereka menilai langkah ini penting sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas aparat penegak hukum.
pentingnya teknologi dalam reformasi kepolisian
langkah polri memanfaatkan teknologi pengawasan berbasis cctv 24 jam menandai babak baru dalam reformasi kepolisian.
sistem ini tidak hanya bermanfaat untuk menjaga keamanan tahanan, tetapi juga menjadi alat bukti penting dalam proses hukum bila terjadi pelanggaran prosedur.
selain cctv, beberapa rutan juga mulai menerapkan sistem biometrik untuk mengidentifikasi dan memverifikasi data tahanan, sehingga menekan kemungkinan kesalahan administrasi.
masyarakat diminta aktif melapor
polri juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme di lingkungan mereka.
saluran pengaduan seperti call center, media sosial resmi, hingga aplikasi mobile polri kini telah aktif menerima laporan dari warga selama 24 jam.
“premanisme bisa tumbuh karena ada pembiaran.
kami butuh kerja sama masyarakat untuk memberantas ini sampai ke akarnya,” jelas kapolres metro jakarta barat dalam wawancaranya.
dampak langsung ke masyarakat
sejumlah warga mengaku merasa lebih aman pasca-operasi besar-besaran ini.
seorang sopir angkot di tanah abang menyebut, “sekarang lebih tenang.
dulu setiap hari harus setor ke preman. sekarang mereka sudah nggak kelihatan lagi.”
tak hanya di kota besar, tindakan serupa juga direncanakan untuk digelar di kota-kota lapis kedua dan pedesaan yang selama ini tak luput dari praktik premanisme.
penangkapan ribuan preman dan pemasangan cctv 24 jam di ruang tahanan adalah bukti nyata bahwa polri sedang serius membenahi institusi dan meningkatkan rasa aman masyarakat.
dengan dukungan teknologi, partisipasi publik, serta penegakan hukum yang tegas, diharapkan indonesia semakin bebas dari ancaman premanisme yang telah lama mengakar.
tetaplah waspada, dan laporkan setiap aksi kejahatan di sekitar kamu.
bersama, kita wujudkan indonesia yang lebih aman dan tertib.