Jokowi Pilih PSI, Tolak Jadi Ketua Umum PPP: Sinyal Jelas Arah Politik Baru?

Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak menjadi Ketua PPP, tetapi lebih condong untuk bergabung dengan PSI--
BACAKORAN.CO - Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara soal arah politiknya pasca lengser dari kursi RI 1.
Dalam sebuah pernyataan terbuka kepada awak media, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menariknya, Jokowi justru mengaku lebih condong untuk bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sebuah partai muda yang dikenal dekat dengan generasi milenial.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi saat ditemui di kediamannya di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Jumat, 6 Juni 2025.
BACA JUGA:Gantian? Polda Metro Jaya Akan Memanggil Roy Suryo Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi!
BACA JUGA:Selesai, Bareskrim Umumkan Ijazah Jokowi Asli dan Beberkan Bukti-bukti Pendukung
“Enggaklah, di PPP saya lihat sudah banyak tokoh potensial yang punya kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi jauh lebih baik,” ucap Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan dirinya memimpin PPP.
Dengan nada santai namun penuh makna, Jokowi menambahkan, “Saya di PSI saja.”
Pernyataan tersebut sontak menjadi perhatian publik dan analis politik.
Pasalnya, spekulasi mengenai langkah politik Jokowi pasca-presidensi terus mencuat, terutama karena kedekatannya dengan beberapa partai, termasuk PPP dan PSI.
BACA JUGA:Kacau! Sapi Kurban Mengamuk di Serang, Injak Warga dan Hancurkan Kantor Partai
Tak lama setelah pernyataan Jokowi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) langsung menyatakan kesiapan menyambut kedatangan sang mantan presiden.
Politikus PSI, Wiryawan, bahkan menegaskan bahwa Jokowi akan mendapat tempat istimewa jika memutuskan bergabung dengan partai tersebut.