bacakoran.co - dunia otomotif di tanah air tengah ‘masuk angin parah’.
penjualan di bulan april 2025 jeblok hingga hampir 25 persen, membuat para produsen dan dealer mati gaya.
bukan hanya karena libur panjang lebaran yang sepi pemudik, kondisi ekonomi yang loyo dan daya beli yang menyusut jadi dalang utamanya.
ketua bidang komersial aisi, sigit kumala prabowo, membenarkan tren mengkhawatirkan ini.
“lebaran tahun ini jelas tidak segemerlap tahun lalu. ekonomi masyarakat sedang lesu, itu sangat berpengaruh ke penjualan motor,” ungkapnya.
data penjualan motor april 2025
berdasarkan laporan resmi asosiasi industri sepeda motor indonesia (aisi), penjualan motor nasional anjlok drastis 24,92 persen pada april 2025, hanya menyentuh 406.691 unit.
padahal maret lalu masih di angka 560.301 unit!
parahnya lagi, penjualan selama januari–april (year to date) juga ikut tergerus 2,98 persen secara tahunan (year on year) menjadi 2.089.953 unit.
yang bikin miris, angka penjualan april ini jadi yang terburuk sejak awal tahun.
hanya sedikit di atas desember 2024 yang mencetak rekor terendah di 403.480 unit.
ekspor juga kena getahnya
tak hanya pasar domestik, pasar ekspor pun turut tumbang.
pengiriman motor utuh atau cbu (completely built up) hanya mencatat 38.254 unit pada april.
angka ini turun drastis dari bulan sebelumnya yang mencapai 49.998 unit.
sementara ekspor unit dalam bentuk terurai alias ckd (completely knocked down) juga tergerus ke 647.426 unit, dari sebelumnya 662.285 unit.
meski penjualan rontok, aisi belum merilis data segmentasi motor.
apakah motor matic yang biasa laris manis masih jadi andalan, atau jenis bebek dan sport yang terdampak paling parah?
alarm untuk industri otomotif
tren penurunan ini menjadi alarm keras bagi industri sepeda motor nasional.
bila kondisi ini berlanjut tanpa intervensi, bukan tak mungkin target penjualan tahun 2025 bisa meleset jauh.