Ironi! Atlet Binaraga Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren Jelang Porpov 2025, Kadispora Tuai Hujatan

Atlet Binaraga Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren Jelang Porpov 2025--Kolase
"Atlet binaraga kebutuhan gizinya per orang itu tergantung berat badannya. Kalau misalnya kita ambil yang kelas 60 (kilogram) ke bawah, itu minimal kebutuhannya 1 kilogram per hari untuk kebutuhan protein hewaninya," jelas Indra.
"Nah, itu belum termasuk makanan tambahan seperti karbohidratnya, serat pangannya, multivitaminnya, suplementasinya," lanjutnya.
Indra juga mengatakan bahwa atlet juga memerlukan suplemen yang dapat memakan biaya kurang lebih Rp2-3 juta per bulan.
Sementara itu, ia juga menyebutkan bahwa atlet binaraga saat ini posisinya merupakan pelajar dan mahasiswa dengan uang saku yang minim.
Lantas, dengan adanya video tersebut pula, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) M. Hidayat menuai hujatan dari netizen.
BACA JUGA:Federico Dimarco Beberkan Kunci Sukses Inter Milan Lolos Final Liga Champions, Simak Sampai Selesai
Banyak netizen yang menganggap bahwa Kadispora yang menjadi penyebab para atlet terpaksa makan ayam tiren karena keterlambatan dana dari Dispora.
"Negara katanya kaya, tapi atlet yang mengharumkan nama bangsa malah harus makan ayam tiren demi bertahan dan latihan? Ini bukan cuma ironi, tapi tamparan. Bicara bonus saat menang itu gampang, tapi dukungan nyata di masa persiapan justru minim."
"Emang bangke kok pengurus persatuan tiap olahraga ini. Masuk dalem pengurusan cuma karena anggaran. Kasian atlitnya dipaksa berusaha sendiri."
"Atlit disuruh makan makanan haram, makan bangkai. Ngga sekalian makan babi aja biar lengkap dosanya. Badan kekar, ibadahnya ngga diterima Allah......Nauzubillahi."
BACA JUGA:Perang Meletus?! India Gempur 5 Titik di Pakistan, Masjid Hancur dan Korban Berguguran!
"Selama tindakan korupsi masih "aman" dilakukan sektor manapun bakal tetep kekurangan anggaran."
"Olga di Indonesia yang mendapat perhatian anggaran lebih itu hanya Sepak Bola, Bulu tangkis, Bola Voli Olga yang lain ala kadarnya kikmana mau maju bro en bray."