Viral! Video Walikota Tual Joget dan Sawet DJ di Klub Malam, Himpunan Mahasiswa Desak Pencopotan Jabatan

Viral! Video Walikota Tual Joget dan Sawet DJ di Klub Malam, Himpunan Mahasiswa Desak Pencopotan Jabatan--Tiktok immakalean
"Izin tata, itu video sudah lama sekali tata."
"Itu bukan walikota Tual."
"Siapapun dia di hidup ini membutuhkan hiburan. Lagian bukan jam kantor, hal begini yang lebih parah kalau di politisir. AMbil hikmahnya saja, manusia tidak pernah luput dari kekhilafan."
"Lihat wajahnya baik-baik, salah orang itu."
BACA JUGA:Review 5 Parfum Rose Wangi Paling Enak dari Brand Lokal: Mantulity
BACA JUGA:Viral Polisi Tangkap dan Lecehkan Pendemo Wanita ini Hingga Mau Ditelanjangi
Dari video viral itulah, sang walikota Tual kini memantik reaksi amarah dari Himpunan Mahasiswa Universitas Pattimura (HIME Unpatti) yang berasal dari Kepulauan Kei, Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual.
Organisasi mahasiswa itu juga mengunggah sebuah postingan di akun Facebook HIME Unpatti pada Sabtu (3/5/2025), yang emnunjukkan adanya tanggapan dari Ketua Umum HIME Unpatti, Syarif R.
Ia menilai tindakan Ahmad Yangii Renuat tidak mencerminkan perilaku seorang pemimpin publik yang harus menjaga wibawa dan integritas jabatannya.
“Kami mengecam keras tindakan tidak etis yang dilakukan oleh Wali Kota Tual. Seorang kepala daerah seharusnya menjadi teladan, bukan malah menunjukkan perilaku hedonistik di tempat hiburan malam. Ini mencoreng nama baik masyarakat Tual dan Maluku secara umum,” tulis Syarif, dalam keterangannya.
BACA JUGA:Saldo DANA Rp150 Ribu Gratis untuk Pengguna Baru Aplikasi Penghasil Uang Ini, Buruan Klaim!
Mengenai hal itu, Syarif juga mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar segera melakukan evaluasi mendalam terkait kinerja dan sikap Walikota Tual.
Organisasi itu juga tidak segan-segan mendesak pencopotan jabatan Ahmad Yani yang dinilai tidak layak menjadi pemimpin masyarakat Tual.
“Kami menuntut Kemendagri untuk mengevaluasi dan memberikan teguran kepada Ahmad Yani Renuat dari jabatannya karena telah menunjukkan sikap yang bertentangan dengan etika seorang pejabat negara. Ini adalah bentuk penghinaan terhadap rakyat yang mempercayakan kepemimpinan kepada beliau,” desaknya.