bacakoran.co - drama di dunia pendidikan kedokteran kembali jadi sorotan publik.
kali ini, kabar datang dari kolegium anestesi dan terapi intensif indonesia (kati) bekukan kelulusan seorang dokter muda bernama zara yupita azra (zya), salah satu dalam kasus tragis perundungan terhadap dokter aulia risma lestari (arl), ppds anestesi universitas diponegoro (undip).
kati memutuskan untuk menunda pemberian sertifikat kompetensi kepada zya. yup, status kelulusannya sementara “dibekukan” karena proses hukum yang menjeratnya masih bergulir di polda jawa tengah.
jadi, meskipun zya udah sempat ikut ujian kompetensi, hasilnya belum bisa dipakai buat lulus minimal sampai kasus hukumnya punya keputusan tetap dari pengadilan.
"peserta didik atas nama dr. zara yupita azra dinyatakan ditunda untuk diberikan sertifikat kompetensi sehubungan dengan kasus tindak pidana yang disangkakan kepadanya hingga proses hukum yang dijalani memiliki kekuatan hukum tetap," ujar ketua kati, reza widianto sudjud dalam surat resmi bernomor 0340/kati/k/iv/2025 yang dikeluarkan pada 18 april 2025.
surat ini keluar usai rapat penting yang melibatkan jajaran pengurus inti kolegium dan panitia ujian nasional.
mereka sepakat untuk mengambil sikap tegas demi menjaga integritas dunia medis di indonesia.
namun, keputusan ini tidak datang tanpa kontroversi. netizen ramai-ramai mengangkat isu ini di media sosial.
salah satu akun x (dulu twitter), yang sejak awal konsisten mengawal arl, menuding bahwa fk undip justru sempat berencana mempercepat kelulusan zya.
"bukannya menskorsing, fk @undip justru akan mempercepat kelulusan dokter zara yupita azra tersangka pemerasan dan bully dokter aulia risma lestari. harusnya lulus 2026, tapi info yang kami dapat tersangka akan segera lulus di agustus 2025," tulis akun @bamb*********, dikutip 21 april 2025.
padahal, menurut jadwal, seharusnya zya baru lulus tahun 2026, tapi kabarnya dia bisa lulus di agustus 2025.
sontak hal ini bikin publik bertanya-tanya, "kenapa bisa beda perlakuan?" apalagi kalau dibandingin sama kasus dokter pap dari unpad yang juga tersandung kasus kekerasan seksual.
pap udah dicabut str-nya dan kini ditahan, padahal statusnya juga masih tersangka.
"sebuah perbedaan. status mereka sama sama tersangka, belum ada yang terdakwa bahkan terpidana. tapi priguna udah dicabut str dan ditahan, namun si zara masih bebas dan nggak ada sanksi apapun. zara itu siapa? kata kuncinya undip" ujar salah satu akun @celo****** dengan nada geram.
sekadar info, kasus perundungan ini mencuat usai dokter arl ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya pada 12 agustus 2024.
diduga kuat, arl mengalami tekanan berat dan perundungan dari seniornya selama menjalani pendidikan spesialis.
pihak keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi.
setelah penyelidikan, polda jateng menetapkan tiga tersangka: ketua program studi anestesi fk undip berinisial ten, kepala staf medis pendidikan sm, dan residen senior zya.
“ditkrimum polda jateng telah menetapkan tiga tersangka, yaitu sautara ten, saudari sm, dan zya,” ungkap kombes pol artanto pada 24 desember 2024 lalu.
kini, dengan kelulusan zya yang dibekukan, publik berharap penegakan hukum bisa berjalan transparan, adil, dan tegas.
dunia kedokteran harus bersih dari kekerasan, perundungan, dan praktik senioritas yang merusak semangat belajar dan nyawa orang lain.