bacakoran.co

Dikritik Warganet, Begini Klarifikasi Pramono Anung Gunakan Helikopter Saat Pantau Banjir

Pramono anung pantau banjir dengan naik helikopter begini penjelasannya--Ist

BACAKORAN.CO - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung ramai mendapatkan kritikan dari warganet di media sosial. 

Banyak warganet yang mengkritik keputusan Pramono untuk memantau banjir dengan menggunakan helikopter. 

Beberapa warganet bahkan membandingkannya dengan Presiden Prabowo Subianto yang memilih untuk berjalan kaki saat meninjau banjir di wilayah Bekasi.

Menanggapi kritik tersebut, Pramono menyatakan bahwa kritik baginya merupakan masukan berharga. 

BACA JUGA:Indonesia Airlines, Maskapai Baru Milik Orang Aceh, Siap Mengudara dengan Fokus Penerbangan Internasional

BACA JUGA:Terobosan Baru! Pramono-Rano Terapkan 4 Hari Kerja di Jakarta, Ini Alasannya

"Kritik itu adalah obat yang menyehatkan. Terima kasih untuk semua kritik yang diberikan," ungkap Pramono saat mengunjungi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin, 10 Maret 2025.

Pramono menjelaskan bahwa keputusan naik helikopter bukanlah inisiatif pribadinya, melainkan karena ada pihak yang menawarkan fasilitas tersebut. 

"Saya naik heli bukan karena permintaan saya. Ada yang menawarkan," jelasnya.

Ia menegaskan kembali bahwa penggunaan helikopter tidak dimaksudkan untuk menunjukkan kemewahan. 

"Sekali lagi, naik heli bukan untuk gagah-gagahan," tambahnya dengan tegas.

BACA JUGA:Awas Dompet Jebol! Ini Daftar Barang yang Bakal Naik Harga Saat Lebaran

BACA JUGA:Kasus Pertamina Belum Kelar, PT PLN Terjerat Korupsi Rugikan Negara Rp1,2 Triliun Libatkan Proyek Mangkrak

Menurut Pramono, tujuan utama memantau banjir dari udara adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi lapangan. 

Dikritik Warganet, Begini Klarifikasi Pramono Anung Gunakan Helikopter Saat Pantau Banjir

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co -, pramono anung ramai mendapatkan kritikan dari warganet di media sosial. 

banyak warganet yang mengkritik keputusan untuk memantau banjir dengan menggunakan helikopter. 

beberapa warganet bahkan membandingkannya dengan presiden prabowo subianto yang memilih untuk berjalan kaki saat meninjau banjir di wilayah bekasi.

menanggapi kritik tersebut, pramono menyatakan bahwa kritik baginya merupakan masukan berharga. 

"kritik itu adalah obat yang menyehatkan. terima kasih untuk semua kritik yang diberikan," ungkap pramono saat mengunjungi pasar induk kramat jati, jakarta timur pada senin, 10 maret 2025.

pramono menjelaskan bahwa keputusan naik helikopter bukanlah inisiatif pribadinya, melainkan karena ada pihak yang menawarkan fasilitas tersebut. 

"saya naik heli bukan karena permintaan saya. ada yang menawarkan," jelasnya.

ia menegaskan kembali bahwa penggunaan helikopter tidak dimaksudkan untuk menunjukkan kemewahan. 

"sekali lagi, naik heli bukan untuk gagah-gagahan," tambahnya dengan tegas.

menurut pramono, tujuan utama memantau banjir dari udara adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi lapangan. 

dengan helikopter, ia bisa memetakan area yang memerlukan naturalisasi sungai dan pembangunan sodetan guna mengatasi banjir. 

"melihat dari atas, kita bisa merencanakan naturalisasi dan pembangunan sodetan di berbagai tempat," ujarnya.

dengan pandangan dari ketinggian, pramono berharap dapat merancang strategi penanganan banjir yang lebih efektif dan menyeluruh. 

langkah ini diharapkan bisa mengurangi dampak banjir di masa depan dan mempercepat proses penanganan awal saat banjir terjadi.

sikap pramono ini mendapat dukungan dari anggota dprd dki jakarta dari fraksi pdip, hardiyanto kenneth. 

kenneth menjelaskan bahwa menggunakan helikopter memberikan keuntungan dalam hal efisiensi waktu dan cakupan area pengamatan. 

"menurut saya apa yang dilakukan mas pramono saat meninjau banjir menggunakan helikopter itu agar bisa memberikan solusi yang lebih efektif dan efesien. mas pram bisa mengidentifikasi titik-titik di mana banjir berpotensi menyebabkan kerusakan lebih besar, seperti pemblokiran saluran air, tanggul yang rawan jebol, atau lokasi yang memerlukan evakuasi cepat," tegas kenneth dalam keterangannya. kenneth.

pendekatan ini diharapkan bisa memberikan solusi yang lebih efektif dalam menangani banjir di jakarta.

selain itu, pemetaan dari udara juga memungkinkan pemerintah daerah untuk merencanakan pembangunan infrastruktur yang lebih baik dan berkelanjutan, sehingga dapat mengurangi risiko banjir di masa depan.

Tag
Share