Puasa Ramadhan Lupa Niat dan Tidak Sahur, Sah atau Tidak? Simak Penjelasan Buya Yahya

Puasa Ramadhan Lupa Niat dan Tidak Sahur, Sah atau Tidak? Simak Penjelasan Buya Yahya--Kolase
"Bahkan hal ini diisyaratkan oleh Syekh Malibari dalam kitab Fathul Muin-nya. Barangsiapa dia lupa belum niat, dia ingin berpuasa, maka hendaknya dia niat di pagi harinya mengiikuti Mazhab Abu Hanifah,” kata Buya Yahya, Sabtu (01/03) dikutip dari Youtube Al Bahjah.
"Isyarat itu sudah ada dalam fikih Syafi'i dan orang awam perlu tahu. Jangan bilang nggak sah, nggak puasa. Kasihan dia tetringgal rombongan lain yang berpuasa," kata Buya Yahya.
BACA JUGA:Dugaan Keterlibatan Pejabat Mafia Impor Bawang Putih di Kemendag, KPK Diminta Bertindak Tegas!
Maka demikian, kita diberi keringanan untuk mengikuti mazhan Abu Hanifah jika dalam keadaan darurat seperti kasus di atas.
Tetapi keringanan ini bukan semata-mata boleh terus dilakukan dan disengaja, karena hal ini tidak diperbolehkan dalam syariat Islam.
"Ini khusus kasus darurat jika dalam keadaan lupa, maka di pagi harinya boleh niat asalkan dia belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa,” jelas Buya Yahya.
Namun, jika seseorang sudah melakukan makan atau minum di waktu puasa, maka puasanya tentu tidak dapat diteruskan karena hal tersebut sudah menjadi perkara yang membatalkan puasa.
BACA JUGA:Jalan Mulus ke Fakultas Kedokteran! Ini 17 Universitas Terbaik dengan Kuota SNBP 2025 Terbanyak
“Jika sudah terlanjur, dia wajib imsak, jangan makan dan minum. Dia seperti orang yang berpuasa. Tapi dia wajib mengqadha puasanya nanti,” pungkas Buya Yahya.
Itulah penjelasan dari Buya Yahya terkait pertanyaan lupa niat puasa dan tidak melakukan sahur ketika Ramadan.
Kesimpulannya, dalam keadaan seperti itu kita boleh membaca niat ketika ingat di pagi harinya mengikuti mazhab Imam Abu Hanafi.
Wallahu a'lam bissawab.