bacakoran.co

Puasa Ramadhan Lupa Niat dan Tidak Sahur, Sah atau Tidak? Simak Penjelasan Buya Yahya

Puasa Ramadhan Lupa Niat dan Tidak Sahur, Sah atau Tidak? Simak Penjelasan Buya Yahya--Kolase

BACAKORAN.CO - Niat merupakan perbuatan yang sangat wajib dilakukan ketika hendak beribadah, termasuk ibadah puasa Ramadan.

Oleh karena itu, niat juga menjadi salah satu dari dua rukun puasa yang jika tidak dilakukan maka ibadah tidak akan sah.

Jika mengikuti mazhab Imam Syafi'i, niat berpuasa Ramadan harus dilakukan ketika malam hingga sebelum waktu Subuh, apabila lewat dari waktu tersebut puasa akan dianggap tidak sah meskipun sudah terlaksana.

Maka demikian, niat puasa ini telah diimbau oleh para ulama untuk dibacakan usai sholat Tarawih agar terhindar dari lupa.

BACA JUGA:12 Rekomendasi Drama China Kolosal yang Menarik untuk Ditonton, Penasaran Kah?

BACA JUGA:Terciduk! Jaksa Ketahuan Curi Uang Barang Bukti Trading Fahrenheit Rp 11,5 M, Gaji Gede Masih Kurang?

Selain itu, adapun orang-orang yang melewatkan waktu sahur dengan sengaja maupun tidak karena berbagai faktor, mulai dari tidur yang terlalu larut atau tidak memiliki makanan untuk dimakan ketika sahur.

Namun, apakah puasa Ramadan dapat sah jika lupa niat dan melewatkan waktu sahur? Berikut kita simak penjelasan dari Buya Yahya.

Buya Yahya menuturkan dengan mengambil mazhab dari Imam Syafi'i dan jumhur ulama mazhab Imam Maliki dan Hambali yang menyatakan bahwa siapapun yang tidak berniat dan tidak sahur maka ibadah puasa yang dilakukan tidak sah.

Namun, Buya Yahya juga melanjutkan, Sayyid Alwi Assegaf saat menjadi Mufti Makkah menuliskan sesuatu dalam suatu muqaddimah. 

BACA JUGA:Setelah Adu Mulut dengan Trump, Zelensky Ogah Minta Maaf & Malah Beri Jawaban Mengejutkan ini!

BACA JUGA:Lampu Hijau WFA Mulai 24 Maret, Ternyata Tak Semua Bisa, Ini Kriteria ASN yang Diperbolehkan WFA!

Jika seseorang sungguhan lupa niat dan tidak emlakukan sahur, maka puasa bisa dilanjutkan dengan niat puasa di pagi hari.

Hal ini mengikuti mazhab Imam Abu Hanifah.

Puasa Ramadhan Lupa Niat dan Tidak Sahur, Sah atau Tidak? Simak Penjelasan Buya Yahya

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - niat merupakan perbuatan yang sangat wajib dilakukan ketika hendak beribadah, termasuk ibadah ramadan.

oleh karena itu, niat juga menjadi salah satu dari dua rukun puasa yang jika tidak dilakukan maka ibadah tidak akan sah.

jika mengikuti mazhab imam syafi'i, niat berpuasa ramadan harus dilakukan ketika malam hingga sebelum waktu subuh, apabila lewat dari waktu tersebut puasa akan dianggap tidak sah meskipun sudah terlaksana.

maka demikian, niat puasa ini telah diimbau oleh para ulama untuk dibacakan usai sholat tarawih agar terhindar dari lupa.

selain itu, adapun orang-orang yang melewatkan waktu sahur dengan sengaja maupun tidak karena berbagai faktor, mulai dari tidur yang terlalu larut atau tidak memiliki makanan untuk dimakan ketika sahur.

namun, apakah puasa ramadan dapat sah jika lupa niat dan melewatkan waktu sahur? berikut kita simak dari .

buya yahya menuturkan dengan mengambil mazhab dari imam syafi'i dan jumhur ulama mazhab imam maliki dan hambali yang menyatakan bahwa siapapun yang tidak berniat dan tidak sahur maka ibadah puasa yang dilakukan tidak sah.

namun, buya yahya juga melanjutkan, sayyid alwi assegaf saat menjadi mufti makkah menuliskan sesuatu dalam suatu muqaddimah. 

jika seseorang sungguhan lupa niat dan tidak emlakukan sahur, maka puasa bisa dilanjutkan dengan niat puasa di pagi hari.

hal ini mengikuti mazhab imam abu hanifah.

"bahkan hal ini diisyaratkan oleh syekh malibari dalam kitab fathul muin-nya. barangsiapa dia lupa belum niat, dia ingin berpuasa, maka hendaknya dia niat di pagi harinya mengiikuti mazhab abu hanifah,” kata buya yahya, sabtu (01/03) dikutip dari youtube al bahjah.

"isyarat itu sudah ada dalam fikih syafi'i dan orang awam perlu tahu. jangan bilang nggak sah, nggak puasa. kasihan dia tetringgal rombongan lain yang berpuasa," kata buya yahya.

maka demikian, kita diberi keringanan untuk mengikuti mazhan abu hanifah jika dalam keadaan darurat seperti kasus di atas.

tetapi keringanan ini bukan semata-mata boleh terus dilakukan dan disengaja, karena hal ini tidak diperbolehkan dalam syariat islam.

"ini khusus kasus darurat jika dalam keadaan lupa, maka di pagi harinya boleh niat asalkan dia belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa,” jelas buya yahya.

namun, jika seseorang sudah melakukan makan atau minum di waktu puasa, maka puasanya tentu tidak dapat diteruskan karena hal tersebut sudah menjadi perkara yang membatalkan puasa.

“jika sudah terlanjur, dia wajib imsak, jangan makan dan minum. dia seperti orang yang berpuasa. tapi dia wajib mengqadha puasanya nanti,” pungkas buya yahya.

itulah penjelasan dari buya yahya terkait pertanyaan lupa niat puasa dan tidak melakukan sahur ketika ramadan.

kesimpulannya, dalam keadaan seperti itu kita boleh membaca niat ketika ingat di pagi harinya mengikuti mazhab imam abu hanafi.

wallahu a'lam bissawab.

Tag
Share