BACAKORAN.CO - Dalam kehidupan sehari-hari, hampir tidak ada masakan yang lepas dari penggunaan gula dan garam.
Kedua bahan ini memang berfungsi penting untuk memberikan rasa, membuat makanan lebih lezat, dan bahkan menjadi ciri khas kuliner di berbagai budaya.
Namun, di balik manfaatnya, konsumsi berlebihan justru bisa menimbulkan masalah kesehatan serius.
Gula dan garam yang dikonsumsi terlalu banyak dapat memengaruhi tekanan darah, memicu peradangan, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular jangka panjang.
Oleh karena itu, meskipun keduanya adalah bumbu dapur yang sederhana, penggunaannya tetap harus dibatasi.
Dampak Gula terhadap Kesehatan Jantung
BACA JUGA:6 Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Diabetes agar Gula Darah Stabil
Gula berlebih tidak hanya meningkatkan kadar glukosa darah, tetapi juga membawa konsekuensi lain yang berhubungan dengan metabolisme tubuh.
1. Sindrom Metabolik
Konsumsi gula tinggi dalam jangka panjang dapat memicu obesitas, resistensi insulin, diabetes tipe 2, hingga penyakit hati berlemak non-alkohol.
Kondisi ini dikenal sebagai sindrom metabolik, yang ditandai dengan meningkatnya trigliserida, menurunnya kolesterol baik (HDL), tekanan darah tinggi, serta peradangan sistemik.
Semua faktor tersebut menjadi pemicu utama penyakit arteri koroner dan serangan jantung.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa orang dewasa yang sering mengonsumsi minuman manis memiliki risiko lebih dari 12 persen lebih tinggi terkena hipertensi dan penyakit jantung dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.
2. Membebani Jantung
Gula berlebih dapat meningkatkan kebutuhan oksigen pada otot jantung, mempercepat denyut nadi, dan membuat tekanan darah lebih bervariasi.