bacakoran.co – dokter sekaligus praktisi kesehatan holistik, dr zaidul akbar, kembali menyampaikan pesan penting mengenai kebiasaan sederhana yang kini jarang dilakukan masyarakat modern: makan dengan tangan. 

dalam unggahan terbarunya di instagram, sabtu (22/11/2025), ia menekankan bahwa tradisi ini bukan sekadar budaya, melainkan memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh, khususnya sistem pencernaan.

menurut dr zaidul, aktivitas makan dengan tangan dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiom atau bakteri baik yang ada di dalam usus. 

“salah satu cara menjaga dan merawat mikrobiom atau bakteri yang ada di pencernaan kita adalah makan dengan tangan,” ujarnya dalam unggahan tersebut. 

ia menambahkan, kebiasaan ini memberikan efek positif yang nyata, mulai dari rasa tenang hingga meningkatnya kualitas bakteri usus. 

“ternyata makan dengan tangan itu berefek sangat baik bagi pencernaan kita, mulai dari ketenangan, efek ke bakteri di usus menjadi semakin baik,” jelasnya.

lebih lanjut, dr zaidul menekankan bahwa manfaat makan dengan tangan akan semakin terasa ketika dilakukan bersama-sama. 

ia menyinggung bahwa tradisi makan bersama menggunakan tangan kini semakin jarang terlihat di tengah masyarakat. 

“apalagi jika makan bersama-sama menggunakan tangan… kerasa gak jaman sekarang cara makan begini sudah mulai berkurang dan susah dilihat? padahal dalam panduan islam cara paling mudah menyatukan hati dan rasa, lagi nggak enak hati, lagi ada masalah, ya itu makan bareng, pakai tangan,” ungkapnya.

dalam penjelasannya, dr zaidul juga menyoroti perubahan gaya hidup masyarakat modern yang lebih sering menggunakan sendok dan garpu. 

kebiasaan makan sendiri-sendiri, menurutnya, membuat momen kebersamaan semakin berkurang. 

“apalagi kalau bareng keluarga, anak, suami, istri, saudara. beda banget rasanya jika makan sendiri-sendiri dan pakai sendok garpu, ya kan?” tulisnya dalam caption unggahan tersebut.

pesan yang disampaikan dr zaidul bukan hanya menyoroti aspek kesehatan, tetapi juga nilai kebersamaan yang terkandung dalam tradisi makan dengan tangan. 

ia menekankan bahwa kebiasaan sederhana ini dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga, sekaligus menghadirkan suasana hangat dalam setiap pertemuan. 

menurutnya, makan bersama dengan tangan bisa menjadi cara untuk menyatukan hati, meredakan ketegangan, dan memperkuat ikatan emosional.

fenomena ini sejalan dengan pandangan sejumlah ahli kesehatan yang menyebutkan bahwa interaksi langsung dengan makanan melalui tangan dapat merangsang sensorik tubuh, meningkatkan kesadaran saat makan, serta membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal. 

sentuhan tangan pada makanan diyakini mampu mengirimkan sinyal ke otak untuk mempersiapkan tubuh menerima asupan, sehingga proses pencernaan berjalan lebih baik.

selain itu, dalam perspektif budaya dan agama, makan dengan tangan juga memiliki makna spiritual. 

dalam tradisi islam, misalnya, makan dengan tangan kanan dianggap sebagai sunnah yang membawa keberkahan. 

dr zaidul menekankan bahwa praktik ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga bagian dari ajaran yang mengajarkan kebersamaan dan rasa syukur.

di era modern, kebiasaan makan dengan tangan memang semakin jarang terlihat, terutama di perkotaan. 

banyak orang lebih memilih menggunakan alat makan karena dianggap lebih praktis dan higienis. 

namun, dr zaidul mengingatkan bahwa kebiasaan lama ini tidak seharusnya ditinggalkan begitu saja. 

ia mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi makan dengan tangan, terutama dalam momen kebersamaan keluarga.

pesan ini mendapat banyak respons dari warganet yang merasa rindu dengan suasana makan bersama keluarga menggunakan tangan. 

sebagian mengaku bahwa kebiasaan tersebut masih dilakukan di rumah, terutama saat menyantap hidangan tradisional. 

ada pula yang menilai bahwa pesan dr zaidul menjadi pengingat penting agar tidak melupakan nilai-nilai sederhana yang membawa manfaat besar bagi kesehatan dan hubungan sosial.

dengan penekanan pada aspek kesehatan, kebersamaan, dan nilai spiritual, dr zaidul akbar berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi perubahan gaya hidup modern. 

ia mengingatkan bahwa tidak semua kebiasaan lama harus ditinggalkan, karena justru di dalamnya terdapat manfaat yang tidak tergantikan.